Ditemui di Dinsos, eks anggota Gafatar sempat ogah bertemu ibunya
Meski gagal mengajak Aris dan keluarganya pulang, tapi wajah Sarah tampak terlihat lega karena telah menemui anaknya.
Enam bulan sudah Sarah (66) tidak bisa menemui anak keduanya berserta menantu dan serta empat cucunya yang ikut dalam kelompok Gafatar. Wajahnya pucat pasi ketika tahu anaknya, Aris (nama samaran) tidak mau menemuinya di Panti Sosial Bina Insan II, Dinas Sosial DKI di Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.
"Maaf yah Bu, orang yang ibu cari memang ada di sini, cuma dia bilang nggak mau ketemu. Katanya, dia dalam keadaan sehat dan baik-baik saja," kata seorang securiti Dinas Sosial kepada Sarah, Senin (25/1).
Setelah petugas itu pergi, Sarah tak kuat menahan rasa sakit. Tangisnya pun pecah. Tak tega melihat ibunya menangis, anak ke empat Sarah, Rizal (39) yang menemani langsung memeluk sang ibu dan tersungkur di hadapannya.
Tak lama, seorang petugas dinas sosial datang menghampiri Sarah. Dia berjanji akan membujuk Aris agar mau menemui Sarah.
"Ibu harus kuat yah, saya akan berusaha membujuk supaya ibu bisa ketemu dia," kata petugas itu sambil berusaha menenangkan Sarah.
Setelah beberapa saat petugas itu kembali datang dan mengatakan Aris mau ditemui Sarah.
"Ibu kuat yah jangan pingsan, dia mau ketemu sama ibu sekarang. Siapa yang mau mendampingi?" kata petugas itu lagi.
Ditemani Rizal, Sarah pun bergegas masuk menemui anak dan cucunya. Hanya 15 menit Sarah menemui anaknya yang berusia 45 tahun itu. Meski gagal mengajak Aris dan keluarganya pulang, tapi wajah Sarah tampak terlihat lega karena telah menemui anaknya.
Dari Rina (istri Rizal) diketahui Aris sudah menjual rumahnya di bilangan Jati Asih, Bekasi sebelum pergi ke Kalimantan. Tak hanya itu, Aris juga menjual sejumlah asetnya dan memberikan sebagian ke ibunya. Aris pergi ke Kalimantan memboyong istri dan empat anaknya yang masih kecil-kecil.