Doa Bripka Seladi buat sang anak
Seladi mengaku hanya bisa membantu anaknya dengan doa.
Ada sebuah cita-cita Bripka Seladi yang hingga kini belum tercapai, yakni mengantarkan keinginan anaknya menjadi seorang polisi. Anak keduanya, Rizaldy Wicaksono (23), berkeinginan keras mengikuti jejak ayahnya.
Sudah tiga kali Rizaldy mendaftar dan tes masuk polisi. Namun semuanya gagal. Rizaldy mengaku masih akan mencoba lagi di kesempatan terakhirnya.
"Sudah tiga kali daftar masih gagal. Nanti mau daftar lagi, kesempatan terakhir," kata Rizaldy saat membantu ayahnya di tempat pengumpulan sampah, di Jalan Dr. Wahidin, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Rabu (18/5).
Bripka Seladi sehari-hari bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Kota Malang. Setiap pagi berkantor di Satpas Polresta Malang untuk pelayanan SIM. Di sela waktunya, Seladi memanfaatkan untuk memulung sebagai penghasilan tambahan.
Rizaldy sudah menyelesaikan pendidikan D2 di Universitas Malang jurusan Teknik Informatika. Semula ingin meneruskan ke jenjang S1 (strata 1) tetapi terbentur biaya. Kini sehari-hari, Rizaldy membantu pekerjaan ayahnya.
"Ini saya ajak biar tahu kalau mencari rezeki itu susah. Kalau kerja di mana pun diperlukan ketekunan," kata Seladi.
Kendati Seladi menjadi seorang anggota polisi, bukan berarti bisa dengan mudah mengantarkan anaknya menjadi polisi. Bahkan dia tidak bisa banyak membantu, kecuali dengan doa.
"Biar dia berangkat sendiri. Biar tahu bagaimana caranya," ujar Seladi.
Sementara itu, Rizaldy mengaku sangat terinspirasi sang ayah. Jika banyak cerita tentang citra buruk tentang polisi, tetapi dia tidak menemukan pada ayahnya. Karena itu, dia ingin meneruskan perjuangan sang ayah.
"Soalnya citra polisi di mana-mana disebut begini-begini. Tetapi melihat ayah seperti ini, saya bangga, enggak banyak bapak seperti ayah saya," ucap Rizaldi.
Rizaldi menyatakan asumsi negatif masyarakat tentang polisi tidak semua benar. Polisi lurus kenyataannya juga ada.
"Kadang sedih juga, lihat ayah kerja keras membiayai keluarganya. Tetapi ini pekerjaan yang disukai ayah. Saya enggak pernah minder, malah bangga, tidak semua ayah bisa seperti dia," tambah Rizaldi.