DPR sebut Jokowi meremehkan membanjirnya tenaga asing ke tanah air
Masuknya tenaga kerja asing akan menambah persoalan di lapangan pekerjaan dalam negeri.
Anggota Komisi X DPR, Mohamad Sohibul Iman menilai pemerintah Joko Widodo terlalu meremehkan membanjirnya tenaga kerja China di Indonesia. Keberadaan tenaga kerja China semakin menyulitkan pekerja dalam negeri untuk memperoleh lapangan pekerjaan di tengah krisis ekonomi.
"Saya kira pemerintah terlalu menyederhanakan persoalan di tengah-tengah ekonomi. Tanpa ada buruh asing yang masuk pun kita sudah pasti kekurangan lapangan pekerjaan," kata Sohibul di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (1/8).
Apalagi, menurut dia, terbukanya peluang tenaga asing bekerja di tanah air dengan pemerintah menghapus peraturan tenaga kerja asing harus menguasai kemampuan bahasa Indonesia.
"Sekarang masuknya tenaga kerja asing akan menambah persoalan di lapangan pekerjaan. Apalagi sekarang prasyarat bahasa Indonesia sudah tidak ada," terangnya.
Menghadapi hal itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengharapkan pemerintah untuk lebih memperhatikan kepentingan buruh dalam negeri ketimbang pekerja asing.
"Kami mengimbau pemerintah mengutamakan nasib buruh sendiri ketimbang yang lain. Nanti hubungan dengan negara lain sudah banyak channelnya," ujarnya.
Dia pun meminta pemerintah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan lokal untuk mengembangkan bisnisnya. Agar, perusahaan itu tidak seenaknya memutuskan hubungan kerja secara sepihak.
"Pemerintah semestinya meningkatkan daya tahan perusahaan agar tak mem-PHK-kan karyawannya. Serta memberikan insentif kepada perusahaan. Baik insentif fiskal dengan pengurangan pajak," pungkasnya.