Edhy Prabowo Tolak Disebut Foya-Foya di Hawaii: Saya Kira Wajar Hibur Istri
"(Saya minta) Seminggu sebelum berangkat ke AS. Tapi pelaksanaannya akhirnya nggak ada, saya nggak paksa, baru beliau (Amiril) terakhir nawari Emerald itu," jelasnya.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menolak disebut berfoya-foya di Hawaii, Amerika Serikat dengan berbelanja barang-barang mewah. Edhy menyebut hal itu hanya bagian untuk menghibur istrinya sebagai kado pernikahan. Lawatan rombongan Edhy Prabowo pun dibalut dengan kunjungan kerja.
Awalnya, Edhy menjelaskan soal permintaan kepada sekretaris pribadinya, Amiril Mukminin, untuk mengganti kartu kreditnya. Hal itu ia minta agar bisa berbelanja dalam jumlah besar di AS.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Apa yang Prabowo pantau di IKN? Dalam kunjungan itu, Prabowo turut memantau langsung perkembangan pembangunan Istana Negara dan mendengarkan paparan oleh Tim Kontruksi IKN di lapangan yang berkaitan dengan lokasi dilaksanakannya upacara HUT RI mendatang.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
"Saya minta Amiril untuk dibikinkan kartu kredit karena kartu kredit saya gold, saya minta yang platinum supaya bisa transaksinya cukup besar daripada gold hanya Rp100 juta," kata Edhy saat diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (17/6).
Edhy mengatakan telah meminta kartu tersebut seminggu sebelum keberangkatan ke AS. Dia akhirnya menerima kartu Debit Emerald Personal atas nama asisten pribadi istrinya, Ainul Faqih.
"(Saya minta) Seminggu sebelum berangkat ke AS. Tapi pelaksanaannya akhirnya nggak ada, saya nggak paksa, baru beliau (Amiril) terakhir nawari Emerald itu," jelasnya.
Edhy mengaku sempat tidak berani menggunakan kartu itu. Namun, Amiril meyakinkannya kalau kartu itu telah diisi menggunakan uang miliknya.
"(Saya terima kartu debit) Pas saya di mobil menuju mau ke bandara. Saya tanya, 'Ini kartu bahaya nggak, ini punya orang saya pakai'. (Kata Amiril) 'Oh nggak pak, itu sudah saya isi pakai uang bapak'," kata Edhy.
"Tadi masalah ATM (milik) Faqih, saya tidak minjem ATM itu, saya cuma, 'Ril (Amiril) bisa nggak dibikin kartu kredit yang bisa digunakan cukup besar, karena ini saya harus hibur ibu, karena hari anniversary saya, beliau kena Covid, kita kena Covid, nggak ada ulang tahunnya juga pas lagi Covid, siapa tahu dalam perjalanan ini saya bisa hibur traktir," kata Edhy.
Perlakuan Edhy terhadap istrinya itu disebutnya hal yang wajar. Sewajarnya suami ingin menyenangkan istri.
"Saya pikir itu hal yang wajar sebagai seorang suami yang jarang memberikan kesempatan, kesenangan ke istri. Ya memang ini risiko saya kalau akhirnya harus di-bully publik soal foya-foya, nggak pak saya nggak foya-foya. Bapak bisa cek sebagai ketua komisi saya punya apa. Ini yang mau saya ceritakan situasinya," jelasnya.
Dalam sidang ini, yang duduk sebagai terdakwa adalah Edhy Prabowo. Edhy didakwa menerima suap dengan total nilai Rp 25,7 miliar dari pengusaha eksportir BBL atau benur. Penerimaan suap ini disebut jaksa dilakukan Edhy bersama stafsus, sekretaris pribadi, dan seorang swasta dari PT ACK.
Baca juga:
Edhy Prabowo Bantah Bank Garansi Digunakan Sebagai Pungutan
KPK Dalami Peran Aziz Syamsuddin dan Fahri Hamzah di Kasus Edhy Prabowo
Sespri Edhy Prabowo Sempat Laporkan Pemasukan dari Bank Garansi Senilai Rp48 M
Jaksa Sebut Pedangdut Betty Elista Dapat Saweran Rp66 Juta dari Edhy Prabowo
Nama Prabowo Kembali Disebut di Sidang Suap Benur, Ada Aliran Dana ke Perusahaannya