Effendi Simbolon Minta Maaf, Mabes TNI AD: Mari Kita Jadikan Pembelajaran
Hamim juga mengajak saling menghormati dan menghargai agar komitmen bersama bekerja demi NKRI tidak ternodai.
Anggota Komisi I F-PDIP Effendi Simbolon akhirnya meminta maaf kepada TNI Angkatan Darat terkait ucapan TNI gerombolan. Mabes TNI AD pun mengajak peristiwa tersebut menjadi pembelajaran.
"Marilah kita semuanya menjadikan peristiwa tersebut sebagai pembelajaran untuk semuanya dalam berucap dan bersikap," Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Arh Hamim Tohari kepada wartawan, Rabu (14/9).
-
Bagaimana Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Kecerdikan Sardjito dalam membuat ransum melahirkan inovasi bernama 'Biskuti Sardjito'. Bentuknya yang bulat bisa memberikan energi untuk para tentara ketika di medan perang.
-
Mengapa Dr. Sardjito membuat ransum TNI? Ketika momen Serangan Umum 1 Maret 1949, Sardjito mulai melakukan pembuatan ransum tentara dengan bahan yang sama seperti milik tentara Belanda.
-
Mengapa Cromboloni viral? Jajanan yang tengah naik daun ini berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Croisant" dan "Bomboloni".
-
Kapan Hari Hepatitis Sedunia diperingati? Pada tanggal 28 Juli setiap tahun, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran global mengenai hepatitis.
-
Apa yang dibantah oleh TNI AD terkait video viral penganiayaan di Bandung? TNI Angkatan Darat (AD) membantah terkait narasi disampaikan pemuda inisial Y terduga pelaku penganiayaan yang mengaku sebagai keponakan dari Mayor Jenderal Rifky Nawawi.
-
Dimana para ilmuwan mengambil inti es yang berisi virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
Hamim juga mengajak saling menghormati dan menghargai agar komitmen bersama bekerja demi NKRI tidak ternodai.
"Kita harus segera melupakan perbedaan yang terjadi dan melangkah bersama-sama membangun negara dan bangsa dalam soliditas yang kuat," katanya.
Selanjutnya, kata dia, saat ini setiap orang bisa menyampaikan dan mengakses informasi melalui media sosial secara langsung dan cepat sehingga banyak hal yang terekspose kemudian langsung dilihat dan direspon oleh orang lain. Hal itu terkait marak video prajurit TNI marah ke Effendy Simbolon.
"Video dari prajurit maupun masyarakat yang beredar, mungkin saja terjadi sebagai reaksi spontan atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," katanya.
"Kepala Staf Angkatan Darat menyadari sepenuhnya bahwa itu bukanlah tindakan yang mewakili institusi DPR atau partai politik, melainkan sikap individu seseorang. Oleh karenanya, secara internal Kepala Staf Angkatan Darat juga mengimbau para prajurit untuk tidak bereaksi berlebihan," tutupnya.