Elang Jawa, Gelatik Jawa, Curik Bali terancam punah
Di Lereng Merapi, jumlah Elang Jawa hanya tinggal 3 sampai 6 ekor. Sementara Curik Bali di Indonesia di bawah 100.
17 persen dari total sebanyak 1.666 spesies burung di Indonesia terancam punah. Kondisi tersebut semakin memburuk selama 20 tahun terakhir.
Hal tersebut disampaikan Ketua Panitia Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia II, Pramana Yudha yang sekaligus peneliti burung di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Kamis (4/2).
"Yang masuk red list itu ada Elang Jawa, Gelatik Jawa, Curik Bali. Ini makin buruk," katanya usai pembukaan Konferensi Peneliti dan Pemerhati Burung Indonesia II, Kamis (4/2).
Dia menjelaskan di Lereng Merapi sendiri Elang Jawa jumlahnya hanya tinggal 3 sampai 6 ekor saja. Sementara Curik Bali hanya di bawah 100 ekor di Indonesia.
"Ini dampak dari rusaknya habitat dan juga penangkapan. Kita sudah kalau bicara soal penangkapan, karena ini pasar, banyak juga lomba burung itu tentu jadi pasar sendiri," terangnya.
Selama ini sejumlah komunitas pemerhati burung pun sudah melakukan upaya untuk mengganti lomba burung diganti dengan burung hasil penangkaran. Meski belum ada banyak, namun sudah memberikan dampak positif untuk mengurangi tekanan pada habitat burung.
"Beberapa burung coba ditangkar, dikembangbiakkan dalam penangkaran. Ini untuk mengurangi penangkapan di habitat asli. Cukup baik hasilnya, tapi belum signifikan," tambahnya.
Karena itu dia berharap ke depan pemerintah juga bisa memberikan perhatian pada kondisi spesies burung di Indonesia. Sebab spesies burung ini menjadi salah kekayaan alam Indonesia.
"Harapannya ada perhatian yang lebih baik. Ini kekayaan kita, jangan sampai ini punah," tandasnya.