Eurico Guterres siap jadi menteri kabinet Prabowo
Gutteres: Kepercayaan yang diberikan kepadanya kelak, tidak ada hubungan dengan jatah sebagai Pimpinan PAN Provinsi NTT.
Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Nusa Tenggara Timur, Eurico Barros Gomes Guterres menyatakan siap menjadi menteri, jika ditunjuk Prabowo, saat memenangkan kompetisi pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli mendatang.
"Menjadi menteri merupakan hak prerogatif presiden, dan jika Prabowo-Hatta terpilih dan mempercayakan itu kepada saya, saya siap laksanakan amanat dan kepercayaan itu," kata Eurico usai menggelar deklarasi dukungan paket calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua itu, di Gedung Dewan Pimpinan Partai Golkar Nusa Tenggara Timur, di Kupang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (4/6).
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat komunitas warga eks Timor-Timur yang menamakan diri Uni Timor Aswain itu, kepercayaan yang diberikan kepadanya kelak, tidak ada hubungan dengan jatah sebagai Pimpinan Partai Amanat Nasional Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tetapi karena, sebuah penghormatan atas seluruh perjuangan anak bangsa kelahiran Timor-Timur, yang rela mengorbankan seluruh kehidupannya, termasuk harta dan nyawanya, untuk memilih Indonesia sebagai negaranya.
Perjuangan yang dimiliki dan dijalankan bersama seluruh warga eks Timor-Timur itu, kata mantan milisi pro-Indonesia atau anti-kemerdekaan Timor-Timur yang direkrut oleh militer Indonesia itu, hanya untuk mempertahankan merah putih di bumi Lorosae.
"Jadi, kami menjadi warga negara Indonesia, penuh perjuangan. Dan jika presiden terpilih Bapak Prabowo memberikan apresiasinya untuk kami jadi menteri, maka kami siap," katanya.
Mantan Wakil Panglima Pasukan Pejuang Integrasi (PPI) itu, mengatakan, kesempatan menjadi pembantu presiden, akan dijadikan sebagai bagian penting, untuk menjembatani sejumlah pemenuhan kebutuhan dan kepentingan warga bekas Timor-Timur, yang saat ini masih menderita, karena lapar, di bawah tenda pengungsian, di sejumlah titik di wilayah provinsi kepulauan itu.
Dia mengakui, hubungan bathin warga bekas provinsi ke-27 itu dengan Prabowo Subianto, sangatlah tinggi, penuh kenangan. Namun demikian, tatkala kelaparan dan kesulitan hidup mendera, para penghuni tenda-tenda reyot itupun, tak lagi mengingat sejumlah kenangan itu.
"Dan kini saatnya, Prabowo datang lagi menjadi calon presiden, warga dengan antusias mendukungnya, dengan tekad harga mati, untuk Prabowo-Hatta," katanya.
Menurut Eurico, warga eks Timor-Timur yang tergabung dalam Uni Timor Asuwain (Untas), berjumlah 200 ribu orang, dan tersebar di seluruh wilayah NKRI, termasuk juga warga Indonesia yang pernah tinggal dan bekerja di Timor-Timur, telah bertekad untuk memenangkan paket Prabowo-Hatta.
Menurut dia, Prabowo-Hatta adalah figur yang memiliki rasa nasionalisme tinggi, dan sangat menghargai pluralisme bangsa ini. Kebhinekaan yang dimiliki Indonesia, harus benar-benar dijaga keutuhannya, sehingga tetap menjadi bangsa yang besar. "Dan itu hanya jika dipimpin oleh Prabowo-Hatta," katanya.
Komisi Pemilihan Umum, menetapkan dua paket calon presiden dan wakil presiden Pemilu Presiden 9 Juli mendatang, masing-masing nomor urut 1 Prabowo Subianto - Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, Partai Bulan Bintang dan Partai Golkar.
Sedangkan paket nomor urut 2 Joko Widodo - Jusuf Kalla, diusung lima poros partai politik, masing-masing PDI Perjuangan, NasDem, PKB, Hanura dan PKP Indonesia.