Fahri bandingkan ketegasan Duterte dengan Jokowi soal berantas narkoba
"Lihat itu Duterte dan saya khawatir narkoba larinya dari Filipina ke sini karena diusir oleh Duterte," kata Fahri.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritik pemerintah Joko Widodo lantaran besarnya jumlah narkoba yang diselundupkan oleh WNA ke Indonesia. Sekurangnya, dalam sebulan ini polisi telah mengungkap 3 ton penyelundupan sabu asal Tiongkok. Fahri menyebut hal itu disebabkan oleh ketidaktegasan pemerintah dalam memerangi narkoba.
"Udah mati orang itu loh, sudah jadi zombie karena mulai konsumsi narkoba. Ini berbahaya, sekali lagi ya, the absent of leadership, gak ada pemimpinnya, pemimpinannya kerjain apa, masyarakatnya keadaannya apa," ucap Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (6/3).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
Dia membandingkan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Menurut Fahri masalah narkoba di sana bisa selesai karena tabuh perang terhadap bandar narkoba oleh Duterte. Menurut dia, Jokowi perlu ketegasan seperti itu dalam menangani narkoba. Fahri menilai Jokowi sebagai pemimpin tak punya strategi. Meski begitu dia tak ingin betul-betul mencontohkan apa yang diperbuat Duterte.
"Lihat itu Duterte dan saya khawatir narkoba larinya dari Filipina ke sini karena diusir oleh Duterte. Duterte sudah membunuh 5 ribu orang saya gak mau kayak Duterte," kata dia.
Fahri menambahkan, bandar dan pengedar harusnya dihukum mati. Dia mempertanyakan hukum di Indonesia ini. Bandar yang sudah mendapatkan hukuman mati tapi tak kunjung dieksekusi. Malah, menurutnya, Jokowi membiarkan para bandar itu menego hukumannya.
"Ini kan enggak, hukum mati satu dua orang aja, nego mondar-mandir. Duterte hukum mati 5000 orang ditembak di rumahnya, jangan kayak Duterte tapi hukum keliatan gitu. Ini kelihatan 1 ton 2 ton tapi kok gak ada yang dihukum mati gitu," kata dia.
Dia yakin, persoalan narkoba bakal jadi pertanyaan besar ketika masa kampanye Jokowi nanti. Masyarakat, kata Fahri, akan mempertanyakan kenapa saat kepemimpinan Jokowi, narkoba merajalela.
"Pak presiden akan ditanya soal ini. kenapa presiden kok lemah betul di depan narkoba ini," tukasnya.
Baca juga:
Video tinju Jokowi dan kritik ke Fahri soal cuitan 'adu sama eks Danjen Kopassus'
Fahri Hamzah akan laporkan Presiden PKS ke polisi dengan banyak tuduhan
Soal UU MD3, Fahri sarankan Jokowi konsultasi dengan partai koalisi
Fahri Hamzah kritik pertemuan Jokowi-PSI di Istana bahas Pemilu
Kalah dari Partai Bulan Bintang, KPU diminta evaluasi kinerja agar tetap independen