Fahri Hamzah: Donald Trump lakukan pelanggaran HAM
Donald Trump melarang warga dari tujuh negara muslim menuai reaksi banyak pihak. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai kebijakan itu menunjukkan kegelisahan Trump terhadap muslim. Fahri bahkan menganggap Trump melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
Kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melarang warga dari tujuh negara muslim menuai reaksi banyak pihak. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai kebijakan itu menunjukkan kegelisahan Trump terhadap muslim. Fahri bahkan menganggap Trump melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Kalau dulu ketenangannya disembunyikan sekarang ketenangannya tidak disembunyikan lagi. Artinya kegelisahan tidak bisa disembunyikan lagi sekarang caranya adalah secara resmi dia melakukan pelanggaran HAM," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1).
Sebab, dalam konvensi internasional diatur tentang kebebasan transportasi dan larangan bagi suatu negara untuk tidak memperbolehkan warga negara lain masuk. Apalagi, kata Fahri, jika larangan itu menyangkut agama.
"Tidak boleh satu negara menghambat apapun dari negara manapun untuk masuk negaranya selama dokumennya lengkap. Itu yang kita adopsi di dalam UU imigrasi yang kebetulan saya ketua panjanya," ujarnya.
Fahri mengklaim kebijakan ini membuktikan standar pemikiran mereka menurun di bawah kepemimpinan Trump. "Kalau kata Michelle Obama itu kan 'when the go low, we go high'. Jadi harusnya kalau Amerika itu turun kemampuan berpikirnya pemimpin Indonesia ini harus naik cara berpikirnya lebih tinggi cara berpikirnya," tegasnya.
Ditambahkannya, kebijakan Trump tersebut dinilai dapat merusak citra Amerika sebagai rujukan bagi demokrasi dan HAM bagi negara-negara berkembang.
"Cita rasa Amerika tentang human right yang makin merosot, hasilnya Amerika tidak bisa lagi jadi rujukan bagi pikiran pikiran yang berkembang di negara berkembang tentang demokrasi, human right, market economy dan sebagainya," tandasnya.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa pelaku yang menembak Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Baca juga:
Cerita di balik kebijakan Trump larang muslim, pengakuan orang dekat
AS larang muslim masuk, DPR minta Kemenlu antisipasi situasi darurat
Gara-gara larangan Trump, aktris cantik Iran boikot acara Oscar
Ini alasan Indonesia tak termasuk negara muslim yang dilarang ke AS
Ketua MPR sebut kebijakan Donald Trump diskriminatif dan rasis