Foto 'bobo siang' bikin Adian Napitupulu mencak-mencak
Adian tak terima karena merasa dirinya tak tidur.
Seorang wakil rakyat hendaknya menjadi penyambung lidah masyarakat yang telah memilihnya. Tapi kenyataannya, banyak anggota dewan bermoral menyimpang dan memalukan.
Mereka membolos sesuka hati. Tak jarang pula bila kantuk datang, mereka pun pun mulai memejamkan mata.
Seperti yang tertangkap kamera seorang pewarta foto saat Paripurna DPR tanding digelar beberapa waktu lalu. Saat itu, kameranya berhasil membidik pose anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, yang bila sekilas persis orang tidur. Duduk sedikit merosot, menyender, tangan dilipat, wajah sedikit menunduk dan mata terpejam.
Foto tersebut kemudian muncul di sebuah surat kabar nasional dengan caption 'bobo siang'. Sontak saja Adian yang merasa merem tapi tak tidur berang.
Dia pun melakukan perlawanan. Berikut reaksi Adian saat fotonya sedang 'bobo siang' ramai diperbincangkan di media sosial dan khalayak:
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Siapa Nabilah Ayu? Siapa yang tidak mengenal Nabilah Ayu, mantan anggota grup idola JKT48?
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Apa yang digelapkan Tiko Aryawardhana? Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan kasus penggelapan dana ini dilaporkan oleh mantan istri Tiko inisial AW.
-
Siapa Imad Aqil? Kelompok Hamas mempunyai sosok pejuang yang menjadi inspirasi mereka dalam melawan pasukan Israel. Imad Aqil, salah satu pejuang Hamas yang namanya dikenal di Palestina.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
Laporkan Koran Tempo ke Dewan Pers
Adian Napitupulu, melaporkan redaksi Koran Tempo ke Dewan Pers terkait berita foto 5 November 2014 yang berjudul 'Bobo Siang'. Dia menjelaskan bahwa berita tersebut telah melanggar kaidah jurnalistik.
Untuk diketahui, dalam foto itu tergambar pose Adian Napitupulu tertidur sambil melipat tangan dan menundukkan kepala, ketika mengikuti rapat paripurna DPR kubu Koalisi Indonesia Hebat di ruang Badan Musyawarah di komplek Parlemen, Senayan, kemarin. Rapat itu memilih pemimpin alat kelengkapan DPR.
"Saya melalui kuasa hukum mengadukan Redaksi Koran Tempo atas pelanggaran Kode Etik Jurnalistik dalam pemberitaan yang dimaksud di atas ini kepada Dewan Pers sesuai dengan Pasal 15 UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers," kata Adian dalam jumpa pers, di kawasan Tebet, kemarin.
Foto bobo siang tak menjunjung kaidah jurnalistik
Adian menilai, pemberitaan yang dimuat dalam Koran Tempo telah menyalahi kaidah-kaidah dalam kode etik Jurnalistik. Dalam hal ini telah melanggar kode etik jurnalistik Pasal 1 dan Pasal 3 tersebut.
Adian tidak menampik jika dalam sidang tersebut, dirinya menutup mata. Namun, lanjutnya, apakah saat dirinya menutup mata dapat disimpulkan bahwa ia tertidur.
"Apakah dengan gesture duduk saya dalam foto tersebut lalu dengan mudah disimpulkan bahwa saya sedang tertidur? Karena jika Koran Tempo bisa membandingkan gesture duduk saya dengan foto-foto lainnya maka akan didapatkan fakta bahwa gesture tersebut adalah gesture normal yang terjadi pada saat saya duduk," dalih Adian.
Lebih lanjut, Adian menyayangkan Koran Tempo yang tidak melakukan usaha cover both side jurnalistik kepada dirinya terkait berita foto tersebut. Berita foto tersebut menurutnya merupakan sebuah kesimpulan.
"Selanjutnya berita tersebut juga dimuat tanpa ada upaya cek dan ricek yang dilakukan kepada saya namun langsung diambil sebuah kesimpulan yang prematur bahwa saya 'Bobo Siang' seperti yang dimuat dalam pemberitaan di Koran Tempo tersebut. Sejak peristiwa hingga hari ini, tidak ada satupun upaya dari pihak Koran Tempo untuk melakukan konfirmasi kepada diri saya," keluhnya.
Adian: Sakitnya tuh di sini
Setelah foto itu muncul, Adian mengaku sampai tidak berani membuka BBM dan Twitter, karena tidak mau membaca mention yang masuk. "Gua sampai enggak berani buka BBM, Tempo mau tanggung jawab enggak? Sakitnya di sini," ujar Adian sambil menunjuk dada kanannya.
Adian menambahkan, dirinya tidak anti kritikan. Setiap melakukan kritikan, dirinya selalu diadukan orang. Ia pun berasumsi jika dirinya telah dijadikan target.
"Jangan-jangan gua target. Target apa, target kepentingan apa, kok ini kayaknya tidak berdiri sendiri ya?" ujarnya.
Adian sebut keluarganya jadi korban
Adian benar-benar menyayangkan berita foto 'bobo siang' yang dimuat Koran Tempo pada tanggal 5 November 2014. Menurutnya, akibat pemberitaan yang tidak memenuhi unsur cover both side itu keluarga ikut menjadi korban.
"Istri saya lagi ngopi, berita ditayangkan dan beritanya sangat negatif, tendensius. Artinya ketika berita itu dilemparkan, tafsirannya sangat luas. Kalau jam segitu tidur, itu malamnya ngapain," ujar Adian.
Tak hanya istri yang menduga, akibat foto itu muncul, anak lelakinya, yang masih duduk di bangku sekolah juga ikut menjadi korban. Di lingkungan sekolah, sang anak ditanya, kenapa Adian tidur saat rapat di sidang parlemen.
"Anak saya juga datang ke sekolah, katakan kenapa bapaknya bobo, bukan bertugas," ujar Adian menirukan perkataan anaknya.
Mantan aktivis 98 ini menyayangkan pemberitaan Koran Tempo yang tidak mengonfirmasi berita foto tersebut. Setelah berita foto tersebut dimuat, dia melayangkan surat klarifikasi, namun tidak dimuat.
"Saya bukan orang yang sulit dicari, Tempo tidak punya niat baik mencari keberimbangan berita," ujarnya.
Adian tetap ngotot tak tidur
Adian Napitupulu tetap membantah kabar dirinya tertidur pulas saat sidang paripurna Koalisi Indonesia Hebat. Dia mengaku saat itu kondisi badannya masih segar dan tak ada rasa kantuk.
"Iya bukan tidur. Lha itu kan rapat pagi dari jam 10 sampai jam 12, secara fisik masih segar," kata Adian Napitupulu.
Menurutnya saat sidang paripurna itu, dirinya malah sempat berpindah kursi guna presensi kehadiran secara fisik. Foto yang beredar itu tak dapat serta-merta membuktikan dirinya tidur.
"Jadi ceritanya, sekitar jam 10 pagi rapat dimulai. Saya duduk di belakang, lalu diminta pindah ke depan untuk PDI hitung kehadiran fisik peserta rapat. Saya pindah ke depan dan duduk di kursi (kursi dalam foto) sekitar 15-20 menit. Setelah itu saya kembali lagi ke belakang. Kalau orang Jawa bilang 'leyeh-leyeh' merem tapi gak tidur," terang dia.
Lanjut dia, gaya memejamkan mata sambil duduk merupakan tanda dirinya sedang konsentrasi terhadap sidang. Pasalnya, sidang tersebut muncul berbagai macam argumen dan interupsi dari para peserta.
"Dan gua merem karena coba konsentrasi mendengar lalu lintas argumen yang sangat cepat dari peserta rapat," ujarnya.