Foto mesra beredar, kenapa Samad langsung curigai Komjen Budi?
Tanpa tedeng aling-aling, Abraham pun tak segan menuding otak di balik penyebaran foto itu.
Ketua KPK, Abraham Samad, diterpa kabar tak sedap. Di media sosial, beredar foto mirip dirinya tengah bermesraan dengan seorang wanita yang wajahnya mirip Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira.
Foto itu diambil dalam beberapa angel. Kedua wajah yang mirip dengan Abraham dan Elvira tampak berpose seolah sudah begitu akrab.
Munculnya foto itu setelah awak media menerima email wijayantiandini@yahoo.co.id . Sontak saja kehebohan terjadi di lembaga antirasuah itu.
Dengan sigap Abraham membantah foto itu. Dia menilai penyebar sengaja ingin memfitnahnya.
"Ini gosip yang sengaja disebarkan untuk menghancurkan diri saya dan mengkriminalisasi saya. Itu fitnah semua," kata Abraham.
Tanpa tedeng aling-aling, Abraham pun tak segan menuding otak di balik penyebaran foto itu. Tudingan itu mengarah pada kubu calon tunggal Kapolri, Komjen Budi Gunawan, yang baru ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sehari sebelumnya.
"Kemungkinan besar demikian," tulis Abraham, melalui pesan singkat.
Tudingan Abraham sempat dikonfirmasi merdeka.com pada Komjen Budi usai mengikuti Fit and Proper Test di Komisi III DPR. Tapi Komjen Budi hanya diam dan memilih balik kanan.
Hingga kini belum jelas siapa dan apa maksud si penyebar mengirimkan foto yang keasliannya diragukan itu. Berikut reaksi KPK, hingga Polri setelah Abraham tuding foto mesra itu tersebar karena kubu Komjen Budi:
-
Siapa saja yang terlihat mesra dalam foto? Bak Remaja Kasmaran Melihat kedekatan pasangan ini, terlihat bahwa Ferry dan Deswita seperti remaja yang sedang pacaran.
-
Siapa yang memotret Guzel dalam foto-foto terbarunya? Tidak sendirian, Guzel juga sempat difoto bersama nenek tercintanya yang ia panggil dengan sebutan jiddah.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Kapan Agnez Mo mengunggah foto-foto tersebut? Pada Selasa malam, tanggal 19 September 2023, Agnez Mo mengunggah sebuah video yang berisi kompilasi foto-foto bersama Adam.
-
Di mana Sara Wijayanto berfoto? Ini dia foto terbaru Sara Wijayanto lagi nongkrong di Pasadena, California, Amerika.
-
Siapa yang mengunggah foto sesi pemotretan Arsy Hermansyah? Dalam sesi pemotretan yang diunggah oleh Ashanty, Arsy tampil dengan tema retro, memperlihatkan gaya fashion ala 80-an dengan kacamata, pakaian, dan celana yang sesuai.
KPK pastikan itu foto rekayasa
Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan foto-foto mesra antara Ketua KPK Abraham Samad dengan Putri Indonesia 2014, Elvira Devinamira Wirayanti, adalah rekayasa. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto menyatakan hal itu sudah biasa dilakukan buat menjatuhkan.
"KPK sudah mengkaji foto yang sudah beredar dan dipastikan itu adalah hasil editan dan rekayasa," tulis Bambang.
Bambang menyatakan serangan balik setelah menetapkan seseorang sebagai tersangka sudah lazim terjadi. Menurut dia, fitnah-fitnah itu memang sebagai pelampiasan kekecewaan bisa dipahami.
"KPK paham dalam situasi seperti ini dapat dan selalu jadi sasaran fitnah. Didelegitimasi dan mencoba dikorbankan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," sambung Bambang.
Polri siap usut penyebar foto
Kapolri Jenderal Pol Sutarman enggan buru-buru memberikan komentar. Ia lebih dulu meminta kebenaran foto yang diduga Ketua KPK Abraham Samad dan Putri Indonesia Elvira Devinamira tersebut.
"Ya itu foto kan harus dicek dulu kebenarannya," kata Jenderal Sutarman usai menjadi Inspektur Upacara peringatan hari ulang tahun ke-34 Satpam di Lapangan Bayangkara Mabes Polri.
Meski demikian, Jenderal Sutarman siap memproses hukum dalang penyebar foto tersebut. Namun proses hukum itu berjalan jika ada pihak yang merasa dirugikan terkait foto mesra itu.
"Tentunya kalau yang terkait merasa dirugikan bisa (delik aduan)," tandasnya.
Mantan ketua KPK Antasari sebut kasus ini mirip dirinya
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar, angkat bicara soal foto mesra mirip Abraham. Dia mengatakan, cara itu sama seperti yang dipakai untuk menjatuhkan dirinya dulu.
Menurut Antasari, foto Abraham disebar untuk membuat kebencian pada institusi antikorupsi itu.
"Saya sudah lihat banyak foto Abraham Samad dengan perempuan beredar. Apa bedanya dengan saya dulu? Itu terus diedarkan untuk mencuci otak publik agar benci pada saya sebagai Ketua KPK. Itu mengada-ada," jelasnya usai sidang di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.
Antasari mengatakan, selain difitnah memiliki hubungan dengan perempuan lain, sejumlah bukti juga direkayasa dalam kasus pembunuhan Nazarudin.
"Proyektil dalam kepala korban 9 milimeter, tapi barang buktinya pistol revolver. Mana masuk peluru 9 mili ke revolver? Ada juga SMS kalau saya mengancam membunuh korban, padahal saya tidak pernah bikin SMS itu. Kan bisa saja itu dibuat orang lain di tempat lain," tukasnya.
DPR ikut menyikapi
Tak mau ketinggalan komentar, politikus di DPR ikut menanggapi beredarnya foto mesra itu. Anggota Komisi III DPR dari fraksi Gerindra Desmond J Mahesa menilai telah terjadi demoralisasi di tubuh KPK. Apalagi skandal tersebut menyangkut pimpinannya.
"Manusia tidak ada yang sempurna. Kalau ini terjadi pada seorang pimpinan KPK dan betul, berarti demoralisasi KPK," kata Desmond di gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (14/1).
Menurutnya akibat foto itu tentu nama baik KPK akan tercoreng. Apalagi selama ini KPK terkenal akan langkah-langkah progresif dalam penegakan hukum.
"Padahal KPK hari ini adalah penjaga moral. Itu tindakan tidak etis," terang dia.
Lain halnya dengan politikus PDIP, Trimedya Panjaitan. Dia setuju majelis etik bekerja menyelesaikan persoalan ini.
"Pertanyaannya itu asli apa tidak (foto mirip Abraham Samad dan Elvira Devinamira). Kalau asli, baru diusut Majelis Etik," kata Trimedya.
Lanjut dia, tak cukup dengan sanksi etik tapi jika benar maka penyebar foto tersebut pun layak mendapatkan sangsi pidana. Hal itu masuk usaha pencemaran nama baik.
"Harus diusut oleh penegak hukum siapa penyebarnya. Kan itu bisa lewat cybercrime (tuntutannya)," terang dia.
"Pertanyaannya itu asli apa tidak. Kalau asli, baru diusut Majelis Etik."