Mengenal Mendur Bersaudara, Sosok Fotografer di Balik Foto Bersejarah Pembacaan Teks Proklamasi
Selain pembacaan teks proklamasi, Mendur Bersaudara banyak mengabadikan momen-momen bersejarah
Pada saat hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno membacakan teks proklamasi di depan para hadirin di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta. Peristiwa itu diabadikan pada sebuah foto yang menjadi momen bersejarah bangsa Indonesia.
Tak banyak orang tahu siapa fotografer yang mengabadikan momen bersejarah itu. Sosok fotografer itu ternyata merupakan kakak adik yang dikenal dengan nama Mendur Bersaudara. Masing-masing bernama Alex Impurung Mendur dan Frans Soemarto Mendur.
-
Kenapa foto Frans S. Mendur penting? Foto-foto inilah yang menjadi salah satu dari sekian banyaknya bukti otentik yang menjadi sumber sejarah Indonesia.
-
Apa yang diabadikan Frans S. Mendur? Frans S. Mendur, pria asal Minahasa ini menjadi fotografer pertama yang mengabadikan momen proklamasi kemerdekaan.
-
Siapa yang mengklaim foto tersebut sebagai dokumen sejarah? Dalam narasi yang diunggah di Facebook Kisah Ulama dan Sejarah Nusantara, foto itu diklaim merupakan dokumen bersejarah satu keluarga dengan leher terpanjang diambil pada tahun 1860.
-
Siapa yang berfoto bersama di Istana Merdeka? Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengabadikan momen bersama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
-
Siapa yang terlibat dalam pemotretan? Beginilah penampilan Tyas Mirasih dan Tengku Tezi dalam sesi pemotretan terbaru mereka bersama MORDEN.
-
Dimana foto mereka diambil? Pasangan ini terlihat begitu bahagia saat melakukan photoshoot di pinggir pantai untuk menyambut kehamilan pertama mereka.
Lalu seperti apa sosok kakak beradik itu? Seperti apa sepak terjangnya pada dunia fotografi pada era kemerdekaan? Berikut selengkapnya:
Sosok Mendur Bersaudara
Alex Impurung Mendur merupakan anak pertama dari 11 bersaudara. Ia lahir di Manado pada 7 November 1907. Dia mulai belajar fotografi dari seorang fotografer bernama Anton Najoan pada tahun 1922. Pada 1932, Alex Mendur menjadi jurnalis dan fotografer di surat kabar Java Bode dan majalah Wereld Nieuws en Sport in Beld.
Pada masa pendudukan Jepang, Alex Mundur bergabung dalam barisan propaganda. Ia bekerja pada kantor berita Dome yang merupakan cikal bakal kantor berita ANTARA. Berawal dari sanalah ia kemudian berkesempatan untuk mengabadikan berbagai peristiwa bersejarah. Ia pun menularkan bakat fotografinya pada sang adik, Frans Mendur. Mereka kemudian bersama-sama menekuni dunia fotografi.
Abadikan Momen Proklamasi
Salah satu peristiwa bersejarah yang diabadikan Mendur Bersaudara adalah peristiwa proklamasi. Pada pagi buta tanggal 17 Agustus 1945, mereka pergi ke rumah Bung Karno sambil membawa kamera Leica dan roll film secara diam-diam agar tidak ketahuan tentara Jepang yang berjaga. Momen yang dinanti tiba, Ir Soekarno, Mohammad Hatta, serta beberapa tokoh nasional keluar rumah membacakan teks proklamasi.
Mendur Bersaudara langsung mengabadikan momen bersejarah itu. beberapa foto ikonik yang berhasil mereka abadikan antara lain momen saat Soekarno membacakan teks proklamasi, pengibaran bendera merah putih, serta suasana orang-orang yang menyaksikan detik-detik pembacaan teks proklamasi.
Tugu Peringatan
Selain momen pembacaan teks proklamasi, Mendur Bersaudara juga mengabadikan momen bersejarah lain seperti momen Panglima Besar Jenderal Soedirman dipeluk Presiden Soekarno saat kembali ke Yogyakarta pada Juli 1949, ditawannya Soekarno-Hatta pada Agresi Militer II, upacara pelantikan Soekarno-Hatta pada tahun 1950, hingga momen pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Untuk mengenang jasa Mendur Bersaudara, dibangunlah Tugu Pers Mendur di Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Selain tugu peringatan, di sana juga dipajang sebanyak 113 foto asli karya Mendur Bersaudara.