Alex dan Frans Mendur, Fotografer Peristiwa Proklamasi
Peristiwa pembacaan Proklamasi berhasil diabadikan oleh Mendur bersaudara yakni Frans dan Alex.
Peristiwa pembacaan Proklamasi berhasil diabadikan oleh Mendur bersaudara yakni Frans dan Alex. Hasil fotonya menjadi ikonik dan dijadikan sebagai bukti sejarah Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Di balik foto-foto ikonik Proklamasi merupakan hasil kerja keras dua wartawan foto bersaudara, yakni Frans dan Alex Mendur. Foto merupakan salah satu sumber penting dalam sejarah untuk memvisualkan suatu peristiwa atau kejadian.
Alexius Impurung Mendur dan Frans Soemarto Mendur lahir di Kawangkoan, Sulawesi Utara. Mereka adalah pemuda Minahasa yang merantau ke Batavia untuk mengadu nasib bekerja di beberapa perusahaan media Belanda.
Awalnya yang terjun ke dunia fotografer adalah sang kakak, Alex yang bekerja di Batavia bersama kerabatnya, Anton Nayoan ketika Alex masih berusia 15 tahun. Alex belajar dari Anton yang sudah terlebih dahulu berkecimpung di dunia fotografi.
Setelah Alex bekerja sebagai juru potret di studio Lyuks and Charls, kemudian bekerja di media massa seperti Java Bode dan Wereld Nieuws en Sport in Beld.
Karya Disita Jepang
Kemudian Frans belajar fotografi dengan kakaknya, Alex. Frans juga pernah bekerja di beberapa media massa, seperti Java Bode dan Asia Raya.Alex dan Frans yang mendengar berita tentang upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui siaran dari Kantor Berita Domei segera menuju kediaman Soekarno di Jl. Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta Pusat, untuk mengabadikan momen bersejarah tersebut.
Mendur bersaudara adalah satu-satunya fotografer yang hadir untuk mendokumentasikan pembacaan proklamasi, karena acara tersebut berlangsung secara spontan tanpa persiapan khusus.
Sayangnya hanya hasil jepretan Frans yang bisa dipublikasikan karena film kamera dan menghancurkan plat-plat negatif Alex disita oleh tentara pasukan Jepang.
Mendengar hasil foto kakaknya dirampas oleh Jepang, dengan segera Frans menyembunyikan kamera dan plat-plat negatifnya.Dan baru enam bulan kemudian, di bulan Februari foto-foto hasil jepretan Frans baru bisa diterbitkan pertama kali di Harian Merdeka dalam penerbitan peringatan enam bulan kemerdekaan.
Mendur bersaudara menjadi salah satu pendiri Harian Merdeka bersama dengan BM Diah, Joesoef Isak, dan Rosihan Anwar. Setelah Alex dan Frans keluar dari Harian Merdeka, mereka mendirikan Indonesia Press Photo Service (IPPHOS), kantor berita foto.
Tujuan didirikannya IPPHOS untuk menyediakan foto-foto kepada kantor berita yang membutuhkan foto-foto hasil karya mereka seputar perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Reporter Magang: Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti