Momen di Balik Layar Detik-detik Proklamator Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi, Khidmat & Sederhana
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi saksi bisu detik-detik Indonesia merdeka usai ratusan tahun di bawah belenggu penjajahan.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menjadi saksi bisu detik-detik Indonesia merdeka usai ratusan tahun di bawah belenggu penjajahan.
Momen di Balik Layar Detik-detik Proklamator Soekarno-Hatta Bacakan Teks Proklamasi, Khidmat & Sederhana
Rumah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat tepat pada pukul 10.00 WIB menjadi saksi saat Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Mohammad Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pada pagi itu rakyat dan para tokoh kemerdekaan lain sudah berkumpul guna mengikuti upacara perdana di halaman rumah yang konon peninggalan orang Belanda bernama Mr. Jhr. P.R. Feith.
Pada saat itu juga bendera Merah Putih berkibar di atas tiang dan di hadapan Soekarno-Hatta serta disaksikan langsung oleh rakyat yang hadir.
Momen-momen bersejarah itu tak banyak disebar dokumentasinya saat ini. Dalam sebuah unggahan di akun Instagram @potolawasofficial, gambaran suasana yang terjadi 78 tahun itu benar-benar membuat kita tahu apa yang terjadi di sana kala itu.
Bagaimana potret di balik layar detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI dibacakan? Simak ulasan berikut.
Sebuah rumah di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat pada Jumat, 17 Agustus 1945 dipenuhi oleh rakyat yang tak sabar menunggu momen bersejarah Kemerdekaan RI lewat pembacaan Proklamasi oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. Momen tersebut terjadi tepat pukul 10.00 WIB di rumah Soekarno.
Soekarno memimpin doa di hadapan rakyat dan para tokoh kemerdekaan lain sebelum membacakan naskah teks Proklamasi sebagai wujud syukur dan memohon perlindungan pada saat detik-detik bersejarah bagi bangsa Indonesia tersebut dilakukan.
Potret rakyat, tokoh masyarakat, dan para pejuang kemerdekaan yang hadir di acara tersebut dengan menenteng senjata di tangan mereka.
Tepat pada pukul 10.00 pembacaan proklamasi dilakukan oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Selanjutnya dilakukan sambutan oleh Soewirjo, wakil wali kota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.
Momen saat proses pengibaran Sang Saka Merah Putih yang telah dijahit oleh Fatmawati. Soekarno dan Mohammad Hatta berdiri khidmat menghadap bendera sembari pengerekan bendera dilakukan. Pengibaran bendera diiringi Lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan oleh rakyat yang hadir.
Awalnya proses pengibaran bendera ditugaskan kepada Trimurti. Namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Sehingga ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut.
Seusai upacara berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S. Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka meminta Soekarno mengulang proses pembacaan teks Proklamasi.
Soekarno menolak permintaan mereka. Sampai pada akhirnya Mohammad Hatta mengambil alih mimbar dan memberikan amanat singkat kepada Barisan Pelopor yang dipimpin S. Brata.