Teks Proklamasi Ternyata Pertama Kali Dibacakan di Cirebon, Begini Kisahnya
Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
Teks Proklamasi Ternyata Pertama Kali Dibacakan di Cirebon, Begini Kisahnya
Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata lebih dulu dibacakan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pembacaannya dilakukan oleh tokoh penting bernama Soedarsono di Simpang Kejaksan, yang kini lebih dikenal dengan Tugu Pensil.
-
Kapan Proklamasi Kemerdekaan RI dibacakan? Sesuai Rencana Sukarno, Proklamasi Dibacakan Tanggal 17 Agustus Bung Karno menggambarkan upacara itu sangat sederhana. Bendera pertama yang dikibarkan adalah jahitan tangan Ibu Fatmawati. Tiangnya dari batang bambu yang ditancapkan beberapa saat sebelumnya ke tanah. Tidak ada musik, tidak ada orkestra, hanya lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama.
-
Bagaimana teks proklamasi disusun? Dalam momen ini, teks proklamasi diolah oleh Sayuti Melik, sementara bendera merah putih juga dirajut oleh tangan Fatmawati.
-
Kapan teks proklamasi disusun? Di tempat kediaman Laksamana Muda Maeda Tadashi, yang terletak di Jalan Iam Bonjol No.1, Jakarta, tahap penyusunan teks proklamasi berlangsung.
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Siapa yang memimpin Cirebon pertama kali? 'Jadi tahun ini usianya berubah sehubungan dengan sudah adanya evaluasi terkait perda hari jadi, setelah menggelar banyak diskusi dengan sejarawan, budayawan dengan menggelar seminar, bahkan kami datangkan dua guru besar dari Unpad dan UI. Termasuk proses pembahasan di pansus DPRD Kota Cirebon juga seperti itu,' terang Agus, mengutip Liputan6.
-
Kapan contoh pembukaan pidato ini diulas? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (29/5), berikut merdeka.com ulas mengenai 7 contoh pembukaan pidato bahasa Jawa singkat dan mudah dimengerti para pendengar.
Tugu Kejaksan telah menjadi ikon di wilayah Kelurahan Sukapura, depan Masjid Agung At Taqwa. Biasanya masyarakat akan melewati tugu ini saat menuju Stasiun Besar Cirebon, pelabuhan, maupun Pasar Pagi. Namun siapa sangka jika Tugu Kejaksan menjadi saksi pembacaan teks proklamasi beberapa hari sebelum dibacakan Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, nomor 56. Lantas mengapa Cirebon dipilih sebagai lokasi pembacaan teks proklamasi lebih dulu sebelum dibacakan oleh Soekarno? Berikut informasi selengkapnya.
Dilakukan usai Jepang dibom atom
Dikutip dari Liputan6, Rabu (16/8), pembacaan teks proklamasi di Kota Cirebon ini dilakukan di luar perencanaan. Saat itu, para pahlawan nasional setempat mendapat kabar bahwa dua kota di Jepang yakni Hiroshima dan Nagasaki baru saja dibom atom oleh Amerika. Ini menjadi tanda kekalahan Jepang pada Perang Dunia 2. “Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
Dibacakan pada 15 Agustus 1945
Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Cirebon dua hari lebih awal dari yang dilakukan oleh Soekarno, yakni pada 15 Agustus 1945. Gambar: Panji Prayitno, Liputan6.
Saat itu, para pejuang menginformasikan bahwa akan dibacakan teks kemerdekaan, setelah menerima informasi soal kekalahan Jepang. Menurut Jajat, pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono itu dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
Pembacaan didalangi Sutan Syahrir
Dikutip dari laman Disbudpar Kota Cirebon, pembacaan teks proklamasi ini ternyata didalangi oleh tokoh golongan muda Sutan Syahrir. Saat itu, dirinya sudah menerima informasi kekalahan Jepang dari siaran radio BBC. Dengan semangat yang menggebu, dia langsung meminta Soekarno dan Hatta untuk membacakan teks proklamasi, namun keduanya menolak.
Syahrir kemudian menghubungi salah satu tokoh pahlawan di Cirebon bernama dr. Soedarsono melalu telegram, dan memintanya membacakan teks proklamasi pada 15 Agustus. Soedarsono sendiri saat itu menjabat sebagai dokter di Rumah Sakit Oranje atau saat ini RSUD Gunung Jati.
Teks belum bisa dipastikan
Teks yang dibaca sendiri masih belum bisa dipastikan, dan masih didalami oleh para peneliti dan akademisi sejarah. Foto: dr. Soedarsono (Wikipedia)
Namun, informasi pembacaan proklamasi oleh Soedarsono di Alun-Alun Kejaksan sendiri diperkuat oleh catatan Rosihan Anwar dalam buku biografi Sutan Sjahrir. Di sana juga tidak dijelaskan teksnya seperti apa dan siapa yang membuat.
Alasan dipilihnya Cirebon
Berdasarkan catatan sejarah, dipilihnya Cirebon untuk membacakan teks proklamasi pada 15 Agustus tersebut lantaran kota ini dinilai aman dan “senyap”. Senyap yang dimaksud adalah, para pahlawannya bergerak masif di bawah tanah, sehingga tidak terlihat. Selain itu, Cirebon juga dinilai strategis karena dekat dengan pusat pemerintahan di Jakarta.
Tugu Kejaksan saat ini
Tugu Kejaksan dibangun satu tahun setelah kemerdekaan Indonesia yakni tanggal 17 Agustus 1946. Pembangunan ini dilakukan untuk memperingati pembacaan teks proklamasi oleh Soedarsono.
Tugu Kejaksan memiliki bentuk persegi lima berdiri dan semakin mengerucut di sisi atas. Lima sisi ini melambangkan Pancasila, berbahan batu pualam yang kokoh. Saat ini, tugu tersebut jadi bagian untuk mempercantik wajah jantung Kota Cirebon, dan sebagai simbol perlawanan warga setempat terhadap penjajah.