Freeport hadiri pertemuan Jokowi dengan Kadin AS di Washington DC
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal mengatakan tak ada pembicaraan khusus dengan Freeport.
Perwakilan Freeport hadir dalam acara pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Kadin Amerika Serikat (AS) yang digelar di Kantor US Chamber of Commerce di Washington DC, Senin malam waktu setempat atau Selasa pagi waktu Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani setelah acara tersebut membenarkan ada petinggi Freeport yang hadir dalam acara itu. "Ada, kan yang hadir semua diundang oleh US Chamber of Commerce sebagian yang sudah dan akan melakukan investasi di Indonesia," katanya, seperti dilansir Antara, Selasa (27/10).
Franky mengatakan posisi Indonesia dalam hal ini diundang oleh pihak Kadin AS. "Tidak ada pembicaraan khusus dengan mereka," kata Franky.
Ia menambahkan sampai saat ini memang sebanyak 90 persen investasi AS di Indonesia masih di sektor pertambangan dan hanya 10 persen sisanya pada sektor industri dan perkebunan. Oleh karena itu, dia menilai wajar jika Freeport turut serta dalam acara tersebut.
Franky menambahkan ke depan pemerintah justru akan berupaya mendorong investasi yang lebih besar di sektor energi termasuk manufaktur. "Kita juga akan dorong investasi dari AS yang lebih besar di sektor industri kreatif termasuk pengembangan perfilman yang selama ini masih tertutup untuk asing," katanya.
Pada kesempatan pertemuan itu, Indonesia mendapatkan lebih banyak gambaran terkait potensi investor AS dalam konteks industri kreatif. "Bukan berarti akan kita buka 100 persen tapi potensi dalam negeri akan kita kembangkan. Saya kira cukup banyak yang potensial, salah satunya perusahaan yang memproduksi film Spiderman," kata Franky Sibarani.
Pihaknya mencatat pertumbuhan investasi AS di Indonesia mencapai 23 persen per tahun dengan kontribusi 6 persen dari total investasi langsung atau foreign direct investment (FDI).
Total investasi AS dalam lima setengah tahun terakhir mencapai delapan miliar dolar AS atau nomor tiga terbesar setelah Singapura dan Jepang.