Gajah betina yang mati di Aceh Jaya diduga kesetrum
Gajah betina yang tewas itu diperkirakan berusia 12 tahun.
Gajah yang tewas mengenaskan pada hari Rabu (19/11) di desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, diduga karena tersengat arus listrik. Dugaan ini saat petugas melakukan indentifikasi di lokasi menemukan kawat listrik di sekitar perkebunan warga.
Sedangkan gajah betina yang tergelatak di perkebunan warga itu tidak bisa lagi dilakukan outopsi. Karena gajah itu sudah tewas sejak 7 hari yang lalu. Sehingga cairan dalam tubuh gajah malang itu sudah keluar dan menyulitkan untuk dilakukan outopsi.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Genman S Hasibuan membenarkan bahwa gajah tersebut tidak lagi bisa diotopsi. Petugas BKSDA yang terjun ke lokasi hanya melakukan indentifikasi gajah betina yang tewas itu.
"Tim kita di lapangan di sekitar gajah menemukan kawat listrik di kebun warga. Karena gajah itu mati sudah 7 hari, petugas tidak bisa melakukan outopsi, karena cairan tubuh sudah keluar," jelas Genman S Hasibuan, Jumat (21/11) di Banda Aceh.
Hasil dari indentifikasi, gajah betina yang tewas itu diperkirakan berusia 12 tahun. Saat ini bangkai gajah itu sudah mengeluarkan bau busuk. Karena lokasi gajah tewas itu jauh dari perkampungan warga, petugas membiarkan sendiri membusuk secara alami.