Ganjar ngamuk saat sidak temui 170 lampu di Pantura padam
Dalam dialognya melalui telepon dengan staf Kementerian PU yang mengelola lampu, Ganjar pun kembali ngamuk.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ngamuk saat melakukan inspeksi mendadak di wilayah jalur Pantai Utara (Pantura) Timur, tepatnya di sepanjang wilayah Plelen, Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Ganjar banyak menerima aduan melalui akun twitternya terkait padamnya sebanyak 170 lampu yang berada di sepanjang jalur pantura dari Kawasan Alas Roban sampai Kawasan Plelen, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.
Akibatnya, warga masyarakat Jateng, Batang dan sekitarnya khususnya yang ingin melintas jalur nasional dari Kota Semarang menuju ke Jakarta khawatir dan takut melewati jalur tersebut.
"Banyak masyarakat yang takut jika melewati jalur tersebut. Dalam twitter bahkan ada yang mengadu ke saya takut jika malam hari melewati jalur nasional itu. Selain rawan aksi pembegalan juga rawan aksi bajing loncat," ungkap Ganjar Pranowo di sela-sela sidak padamnya lampu Jalur Pantura yang sudah berlangsung berbulan-bulan itu Rabu (5/3) di Plelen, Grinsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Ganjar begitu menemui Balai Besar Penerangan di Bawah Dinas Bina Marga Pemprov Jateng langsung meminta Henggar Budi A salah satu petugas dari Bina Marga Jateng untuk menelepon orang pusat. Sebab, menurut petugas tersebut kewenangan pengelolaan berada di Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU).
"Sing iso mbok hubungi wong pusat sopo? Tulung teleponen saiki tak ngomong (Yang bisa kamu hubungi orang pusat siapa? Biar saya teleponnya sekarang tak bicara)," tegas Ganjar.
Sambil menunggu orang tersebut berhasil menghubungi staf Kementerian PU, Ganjar kemudian melihat situasi jalan di sepanjang jalur Plelen tersebut. Kemudian sesaat Ganjar langsung menanyakan kembali bagaimana hasil usaha staf Bina Marga itu menelepon orang pusat.
"Hayooo bagaimana tadi? Balai Besar lampu?" tanya Ganjar.
Kemudian dalam dialognya melalui telepon dengan staf Kementerian PU yang mengelola lampu, Ganjar pun kembali ngamuk.
"Bapak lagi di jalan yah? Sebelum lebaran? Masak kelamaan pak. Masak benerin lampu lama? Umpama terulang besok mati, apa matinya sembuh tahun depan? Ini komplain sudah kelamaan. Sekarang dibenerin komplainnya sudah lama. Apa saya ke Pak Menteri, saya minta titik di Pantura kurang lebih 170 Pak. Oh ya, mas Satriyo akan telepon PU sana," ujar Ganjar.
Ganjar kemudian memerintahkan kepada staf Bina Marga dan Kepala Dinas Bina Marga Jateng Satriyo Hidayat untuk segera melakukan koordinasi terkait perbaikan lampu. Ganjar juga mendesak Kementerian PU supaya melakukan pertemuan dengannya minggu depan agar persoalan matinya lampu di sepanjang jalur Pantura selesai.
"Saya minta perincian, berapa itik-titik mati lampu. Saya diajari bagaimana pelihara. Saya ordernya minta perencanaan wilayah nasional, perencanaan nasional. Saya tunggu minggu depan," pungkas Ganjar dalam teleponnya dengan staf Kementerian PU pusat tersebut.