Gara-gara foto di tangga, taruna Akmil diduga dipukuli praja IPDN
Kejadian ini bermula ketika dua taruna foto di tangga seribu yang dianggap sakral.
Diduga penganiayaan kembali terjadi di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Para praja tersebut diduga memukuli dua taruna akademi militer (akmil) asal Magelang, Jawa Tengah, yang sedang melakukan program kunjungan taruna 2015.
Sumber merdeka.com di kampus IPDN Jatinangor menyebut, peristiwa terjadi pada 19 November 2015. Saat itu salah satu taruna akmil berpangkat sersan bergabung dengan praja IPDN yang berasal dari daerah yang sama, Malang, Jawa Timur. Sersan taruna berinisial UDP mengajak rekannya Sersan taruna R.
Perbincangan terjadi sampai larut malam. Namun datang seorang Polisi Praja (Polpra) IPDN dan bergabung dalam obrolan. Entah apa dasarnya, Polpra tersebut menanyakan pada si taruna apakah pernah dipukul di Akmil?
"Siap tidak pernah," jawab dua taruna. "Apakah bisa dicoba?," taruna menjawab "Siap,".
Akhirnya kedua taruna Akmil dibawa ke lorong dekat lemari baju. Kontak fisik pun terjadi di sini. Sersan taruna UDP dipukul di bagian dada kiri dan ulu hati. Sedangkan sersan taruna R di bagian ulu hati sebanyak dua kali.
Usai memukul Polpra tersebut menyatakan "Itu basis karena kalian sudah berfoto di tangga seribu." Tangga tersebut dianggap sakral oleh para praja di sana.
"Itu sudah masuk ke Gubernur AL dan meminta membuat keberatan kepada pihak IPDN," terang sumber tersebut, Minggu (29/11).
Saat dikonfirmasi mengenai kasus ini, Kepala Humas IPDN Bisri tidak memberikan jawaban pasti. Dia malah meminta wartawan untuk menanyakannya ke pihak lain.
"Enggak paham saya. Maaf ya, coba ke yang lain mas, atau ke kantor. Saya lagi ada acara keluarga," kata Bisri saat dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (28/11).