Gibran: Keraton Solo Segera Direvitalisasi Tahun Ini, Anggaran Sudah Ada
Gibran menargetkan revitalisasi Keraton Solo bisa rampung sebagian tahun ini.
Pemerintah Kota Solo memastikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera merevitalisasi Keraton Solo. Hal ini diungkapkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka usai bertemu perwakilan Kementerian PUPR.
"Sudah beres, sudah ada cantolan-nya (anggarannya)," kata Gibran di Pracima Tuin Solo dilansir Antara, Selasa (7/2).
-
Kapan Keraton Surosowan dibangun? Keraton ini pertama kali dibangun sekitar tahun 1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanuddin, pendiri dari Kesultanan Banten.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Kenapa Segarayasa di Keraton Kerta dibangun? Mengutip Facebook Sejarah Jogyakarta, Babad Momana mencatat bahwa pada tahun 1637 Sultan Agung telah memberi perintah untuk membangun bendungan di Kali Opak. Sementara dalam Babad Sangkala dicatat bahwa pada tahun 1643 pembangunan danau tersebut tidak hanya menggunakan tenaga masyarakat keraton, namun juga menggunakan unsur tenaga prajurit.
-
Kenapa Keraton Kaibon dibangun? Salah satu alasan keraton ini dibangun, karena Sultan Muhyiddin pada saat itu wafat dan mempersiapkan sang putra yang baru berumur 5 tahun untuk meneruskan kepemimpinannya.
-
Siapa artis yang memiliki keturunan dari Keraton Kasunanan Surakarta? Maia Estianty, seorang musisi ternama dan pengusaha sukses, mewarisi kekayaan sejarah keluarganya. Ia adalah cucu dari salah satu tokoh sejarah Indonesia yang terkemuka, HOS Cokroaminoto, dan memiliki keturunan dari Keraton Kasunanan Surakarta.
-
Bagaimana Keraton Kaibon dibangun? Kemudian, keraton ini juga dibangun dengan teknologi konstruksi yang mumpuni di kala itu dengan memakai teknologi pengeras serupa semen berbahan kapus dan direkatkan ke batu bata merah sebagai struktur utama bangunan.
Dia mengatakan akan melakukan pertemuan dengan pihak Keraton Solo untuk membicarakan revitalisasi tersebut. Gibran menargetkan revitalisasi Keraton Solo bisa rampung sebagian tahun ini.
"Tahun ini kudu rampung, sebagian dulu ya," katanya.
Mengenai bagian keraton yang menjadi titik prioritas revitalisasi, dia enggan menjawab. Menurut dia, yang paling penting adalah kesanggupan Kementerian PUPR untuk melakukan revitalisasi.
"Tugasku ngobrol dengan beliau-beliau yang ada di sana, gusti ini setuju enggak. Kalau setuju langsung digarap," katanya.
Dia mengatakan konsep revitalisasi sudah dikirim ke pihak keraton, termasuk kajian juga sudah dikonsultasikan dengan Keraton Solo sebagai pemilik aset.
"Saya harus dapat persetujuan dari gusti-gusti dulu, intinya dari saya, PUPR sudah siap. Intinya tahun ini sudah ada cantolan-nya, nanti bertahap, kayak Mangkunegaran," katanya.
Disinggung mengenai anggaran revitalisasi, ia masih enggan menyampaikan angka pastinya. Meski demikian, anggaran akan lebih dari Rp10 miliar mengingat Keraton Solo merupakan bangunan cagar budaya.
Sebelumnya, adik Paku Buwono XIII Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari berharap revitalisasi dapat dilakukan secepatnya. "Kalau bisa secepatnya, bangunan kan sudah ada," katanya.
Mengenai desain, dikatakannya, akan menyinkronkan dengan yang ada. Ia juga meminta Pemkot Solo segera membentuk tim kecil untuk menyiapkan apa saja yang perlu direvitalisasi.
"Kalau bisa (isi tim kecil) putra-putri Sinuwun (PB) XII dan XIII. Siapa bisa kerja apa. Sinuwun memang pimpinannya, dawuh-nya (perintah) harus sinkron, kalau nggak pas ya kami sinkronkan," katanya.
Ia mengatakan untuk revitalisasi prioritas pertama yang ada di dalam keraton, salah satunya bangunan Songgo Buwono. Ia berharap niat untuk revitalisasi tersebut dapat segera terlaksana.
(mdk/ray)