GP Ansor Lapor Jokowi Ada Kelompok Radikal Afiliasi dengan Kontestan Pemilu
GP Ansor menolak keras agenda pendirian negara khilafah atau NKRI bersyariat. GP Ansor ingin NKRI tetap berdiri kokoh di atas keberagamam agama, suku, budaya, dan bahasa.
Pertemuan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta membahas sejumlah persoalan bangsa. Mulai dari situasi politik nasional hingga merebaknya kelompok radikal.
Ketua GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan pihaknya menemukan ada kelompok radikal ambil bagian dalam Pilpres 2019. Kelompok tersebut tersebar di Jawa Barat dan di luar pulau Jawa.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Kapan Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? "Sudah saya panggil tadi," kata Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (27/5).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang dituduh oleh Jokowi telah menjegal pencalonan Anies di Pilgub Jabar? Saya kan ditudang-tuding, kan banyak banget, tidak hanya itu saja, dituding menjegal, dituding menghambat, dituding," ujar Jokowi di RS Persahabatan, Jakarta, Jumat (30/8).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
"Riau misalnya, terkonsolidir. Jawa Barat apalagi," ucap Yaqut usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (11/1).
Menurut Yaqut, kelompok radikal ini tidak merusak pemilu 2019. Mereka hanya berafiliasi dengan salah satu kontestan pemilu yang bisa mengakomodir agenda pendirian negara khilafah atau NKRI bersyariat.
Putra dari Muhammad Cholil Bisri ini enggan menyebut siapa kontestan yang dekat dengan kelompok radikal tersebut.
"Saya tak mau sebut, namun faktanya ada. Bisa dirasakan lah, saya kira kawan-kawan wartawan juga tahu," ujar dia.
GP Ansor, kata Yaqut, menolak keras agenda pendirian negara khilafah atau NKRI bersyariat. GP Ansor ingin NKRI tetap berdiri kokoh di atas keberagamam agama, suku, budaya, dan bahasa.
Karena itu, Yaqut meminta Jokowi segera menindak tegas kelompok radikal. Yaqut memastikan, pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah dalam memberangus kelompok radikal.
"Kita semua harus menjaga bahwa keberagaman adalah sunnatullah, hal yang tak bisa ditolak, keniscayaan. Tak boleh ada orang yang perjuangkan kemauan mereka sendiri. Tak boleh ada orang yang perjuangkan negara lain di luar NKRI," tegasnya.
Menanggapi laporan GP Ansor, Jokowi merasa senang. Jokowi akan menampung semua masukan yang disampaikan GP Ansor untuk segera ditindaklanjuti.
Baca juga:
Moeldoko Soal Markas Prabowo di Solo Dekat Rumah Jokowi: Ganggu Pemandangan Saja
Anak Ustaz Arifin Ilham Ungkap Keakraban Ayahnya dengan Presiden Jokowi
Tim Jokowi Sebut Kubu Prabowo Gelagapan Hingga Ubah Visi Misi Jelang Debat
Jokowi: Pasar E-Commerce Indonesia Mencapai Rp 700 Triliun di 2025
Jokowi: Jangan Sampai Marketplace Kita Diisi Produk Asing
Jokowi Ingin 56 Juta UMKM Indonesia Punya Lapak di Bukalapak
Adu Kuat Tim Sayap Jokowi vs Prabowo