Banyak yang mengira kalau Greenfields adalah merek susu luar negeri. Padahal, Greenfields adalah produk susu asli Indonesia!
Produk susu sapi perah ini banyak digunakan oleh sejumlah coffee shop bahkan menjadi konsumsi harian rumah tangga. Namun tahukah kamu kalau Greenfields adalah produk susu asli Indonesia? Ya, hal tersebut bukan sekadar isu tapi fakta! Banyak yang mengira kalau Greenfields adalah merek susu luar negeri.
Dalam dunia bisnis penamaan yang menggunakan ejaan atau pengucapan kata terkait bahasa asing (bukan bahasa Indonesia) disebut foreign branding.Yup, ini adalah salah satu strategi marketing untuk menciptakan branding image, dengan tujuan meningkatkan imej perusahaan.
Daya beli masyarakat meningkat sejalan dengan gaya hidup sehat dengan menggunakan bahan makanan berkualitas tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, banyak produk yang diimpor, termasuk susu. Melihat peluang tersebut, PT Greenfields Indonesia menghadirkan produk susu segar, tepatnya pada 14 Maret 1997.
Desa Babadan, (Ngajum, Malang, Jawa Timur pun dipilih sebagai tanah peternakan untuk mengembangkan bisnis.
PT Greenfields Indonesia pun resmi beroperasi pada Juni 2000, menghasilkan produk susu dan olahan susu dengan kualitas terbaik, standar layanan tertinggi, serta memenuhi syarat terketat dalam dunia mikrobiologi.
pada 2014, Greenfields ekspansi peternakan dari Desa Babadan ke Desa Palaan. Kemudian pada 2018, Greenfields meresmikan peternakan kedua di Desa Ngadirenggo (Wlingi, Blitar, Jawa Timur) dengan luas lahan sekitar 172 hektar.
Di tempat ini, ada sekitar 9.500 ekor sapi perah Holstein dan Jersey, diimpor dari Australia yang menghasilkan 47.700 ton liter susu setiap tahun.
Sementara di Desa Palaan mampu memproduksi susu segar cair hingga 72 juta liter per tahun. Desa Ngadirenggo ada sekitar 9.100 ekor sapi laktasi yang mampu menghasilkan 50 ribu ton liter susu setiap tahun.
Selain memanfaatkan teknologi terkini, setiap sapi di peternakan mendapat perawatan kesehatan dan nutrisi istimewa dari tim dokter hewan dan ahli gizi, untuk memastikan mereka dipelihara sesuai standar peternakan internasional.
Greenfields adalah perusahaan dairy terbesar di Indonesia yang menghasilkan susu segar, hanya dari peternakan milik sendiri yang terintegrasi dengan fasilitas pemrosesan dan pengemasan. Apa itu peternakan terintegrasi?
https://greenfieldsdairy.com/faq
Greenfields melakukan proses penerapan industri 4.0 melalui penggunaan Industrial IoT dan Manufacturing Execution System, untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan efisiensi yang tinggi. Berbagai teknologi canggih, seperti tempat pemerahan dengan sistem pindai elektronik, terowongan ventilasi, dan sistem pencahayaan tetap menyala sepanjang hari ketika sapi diperah.
Seluruh produk Greenfields berasal 100% susu segar alami yang diproduksi secara konsisten dengan tingkat kualitas tertinggi, terutama dalam hal kebersihan dan keamanan produk.
Hal tersebut dapat menjadikan perusahaan menyediakan susu lebih cepat, lebih segar, dan tanpa zat aditif atau hormon apapun.
Dalam perjalanannya, permintaan pasar yang meningkat dan proses produksi yang bertambah, Greenfields membangun pabrik baru di atas lahan seluas 7 hektar, tepatnya di Desa Palaan dengan kapasitas saat ini lebih dari 90 ribu ton liter susu per tahun.
Itu karena sapi yang ada di peternakan menjalani sterilisasi dengan ketat sebelum diperah.
Susu hasil pemerahan kemudian segera didinginkan dengan Heat Exchanger (PHE) dan disalurkan menggunakan pipa stainless steel berpendingin, untuk memastikan tidak adanya kontaminasi dari sentuhan tangan.
Fasilitas dilengkapi dengan mesin modern dan dioperasikan oleh supervisor dan operator terlatih. Setiap langkah dari proses pasteurisasi, sterilisasi, dan pengemasan, sepenuhnya otomatis dan terintegrasi dikontrol oleh Programmable Logic Controller (PLC), untuk memastikan proses berlangsung tanpa ada kesalahan.
Fasilitas pengolahan susu dan produk turunannya seperti keju, yoghurt, dan produk lain sepenuhnya diproduksi otomatis, dengan menerapkan sistem pengendalian mutu. Hal itu dilakukan untuk menjaga kondisi terbaik bagi susu yang murni, menjaga rasa yang segar, dan berkualitas tinggi untuk dikonsumsi.
Dalam upaya membangkitkan kiprah para peternak sapi perah lokal, Greenfields menggagas program yang ditujukan untuk membuka peluang dan kemitraan pemberdayaan masyarakat. Adalah Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) yang melibatkan para petani di Malang dan Blitar.
Program tersebut digagas karena sejalan dengan prinsip Farming Philosophy yang memastikan semua ternak sapi dipelihara dengan baik. Filosofi tersebut juga berupaya menyuguhkan produk susu segar berkualitas terbaik, melalui proses pengelolaan yang baik pula.
"Produk dari peternak kami tampung dalam milk collection center (MCC). Program ini juga memberi dukungan pembinaan, penyediaan pakan berkualitas bagus, dan support kesehatan hewan, termasuk reproduksi dan pembelian susu dari peternak."
Program KSG berjalan berjalan hampir 16 tahun dan hingga saat ini Greenfields berhasil melibatkan 220 mitra peternak. Rata-rata KSG menghasilkan 15 ton susu per hari atau sekitar Rp108 juta per hari.
Greenfields juga buka kesempatan ke masyarakat untuk menyediakan pakan bagi seluruh sapi. Setiap tahun, transaksi kebutuhan rumput odot mencapai Rp7,5 miliar dan untuk tebon jagung mencapai lebih dari Rp100 miliar.
Lantaran setiap tetes diolah dan diproduksi dengan proses yang sangat teliti dan selalu mengutamakan higienis, beragam produk Greenfields pun disukai oleh keluarga di seluruh Indonesia dan diekspor ke Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, Brunei, Filipina, dan negara lainnya.
Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Hadi Tjahjanto aktif dalam memberikan sertipikat tanah kepada masyarakat di penjuru daerah tanah air.
Greenland atau sebutan lainnya Kalaallisut Kalaallit Nunaat, merupakan sebuah pulau yang terletak di Samudera Atlantik Utara.
Teknologi yang dimiliki oleh Greenhope ini berasal dari Indonesia, tetapi sudah dipatenkan di Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia.
Hal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Surabaya jadi salah satu kota dengan kualitas udara paling bersih di Indonesia, kondisi terkini miris
Kerja sama ini untuk memperluas pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di Indonesia.
Reforma Agraria ini bertujuan untuk melakukan penataan aset dan akses terhadap tanah masyarakat.
SIG telah menggunakan biomassa pada pabrik-pabrik milik perseroan mencapai 2,7 juta ton untuk bahan bakar selama 2022.
Produknya sudah tak asing lagi, begini perjalanan panjang PT Sasa Inti menemani keluarga Indonesia
Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Indonesia kaya dengan sumber daya alamnya, termasuk bahan mineral, hasil perkebunan, hasil kelautan, serta sumber energi baru dan terbarukan.
Goa ini tersusun dari batuan lava yang membeku dan hanya ada dua di Indonesia, salah satunya Goa Lawa.