Gubernur Edy Tanggapi Bobby Nasution: Data Covid-19 itu dari Bawah ke Atas!
Sebelumnya, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengatakan Pemkot Medan mengalami kesulitan untuk memadukan data Covid-19. Pasalnya, pihak Pemprov Sumut tak pernah membagikan data penambahan kasus positif baru yang didapat dari hasil input sejumlah rumah sakit dan klinik swasta.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, merespons pernyataan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Medan yang kesulitan mendapatkan data soal Covid-19. Pemkot Medan menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tak pernah membagikan penambahan kasus positif.
"Ya nanti dikasih. Tapi saya perintahkan data itu dari bawah ke atas. Bukan dari atas ke bawah karena Pemprov Sumut mengambil data dari bawah, seharusnya tak seperti itu. Itu komunikasi saja yang belum tepat," kata Edy, Senin (13/9).
-
Apa yang dilakukan Bobby Nasution? Bobby diduga pernah menikmati fasilitas mewah menaiki jet pribadi.
-
Apa yang dilakukan oleh Bobby Nasution dalam aksi kolaborasi bersama Kodim 0201 Medan? Wali Kota Medan Bobby Nasution memimpin gotong royong Aksi Skala Besar Pembersihan dan Penataan Sungai Sei Sikambing di Wilayah Kecamatan Medan Helvetia dan Barat, Selasa (8/8) pagi.
-
Apa yang dilakukan Bobby Nasution di Medan? Suami Kahiyang Ayu itu lebih memilih memposting video saat bersama Presiden Jokowi saat berada di Medan dan video kegiatan relawan Bobby Nasution.
-
Apa yang dibahas oleh Bobby Nasution dan para influencer & konten kreator? Mereka membahas program beberapa program pembangunan kota yang telah dilakukan oleh Pemkot Medan.
-
Siapa yang mendapatkan beasiswa dari Bobby Nasution? Wali Kota Medan, Bobby Nasution memberikan beasiswa untuk 4 Paskibraka.
-
Siapa saja yang hadir dalam pertemuan dengan Bobby Nasution? Influencer dan konten kreator yang hadir pun dari berbagai bidang dan keahlian, mulai dari komedian, yang aktif pada bidang kesehatan, kecantikan dan fashion, hingga yang aktif pada bidang seni.
Edy pun menegaskan bahwa data penambahan kasus Covid-19 diambil dari tingkat daerah paling bawah. Untuk itu Edy menyarankan tidak seharusnya saling menyalahkan satu pihak.
"Pemprov ini ambil data dari tingkat desa, lingkungan, yang diakumulasikan di kesehatan tingkat kabupaten, puskesmas-puskesmas terus ke atas. Itu pemprov, jadi kabupaten/kota juga harus tahu, jangan asik salah sana sini. Akhirnya semua menjadi salah," ucapnya.
Sedangkan terkait perbedaan data Covid-19 pada tingkat provinsi dengan nasional. Edy menjelaskan bahwa pemerintah pusat menginginkan setiap orang melakukan tes swab PCR antigen harus dimasukkan ke data Covid-19.
Namun, di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota data yang dimasukkan hanya berdasarkan tes swab PCR dari laboratorium.
"Jadi dia berbeda. Menurut orang di daerah kalau sudah di-antigen dan dinyatakan reaktif ditindaklanjuti dengan swab PCR sehingga kalau ini dilaporkan terus yang dilaporkan jadi ganda," ungkapnya.
Lanjut Edy, perbedaan data Covid-19 yang kerap terjadi bukan sebuah problem. Namun, yang terpenting ada penurunan angka kasus Covid-19.
"Paling penting kalian bisa merasakan sekarang ini dengan dua tiga minggu yang lalu. Kita berharap dari hari ke hari semakin berubah, kian sedikit," katanya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengatakan Pemkot Medan mengalami kesulitan untuk memadukan data Covid-19. Pasalnya, pihak Pemprov Sumut tak pernah membagikan data penambahan kasus positif baru yang didapat dari hasil input sejumlah rumah sakit dan klinik swasta.
"Kami akui, belum semua data bisa kita input karena terkendala dengan data yang langsung masuk ke Pemprov Sumut. Ketika kami minta data itu, sulitnya minta ampun," kata Bobby, Sabtu (11/9).
Baca juga:
Jumlah Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Terendah Sejak Setahun Terakhir
Begini Cara Aplikasi PeduliLindungi Lacak Penderita Covid-19 yang Masih Berkeliaran
CEK FAKTA: Hoaks Tulisan Dosen IPB Sebut Antibodi Lebih Baik daripada Pakai Masker
Menkes Ungkap Varian Delta Masuk Lewat Kapal Barang dari India
Waspadai Varian Baru, Pemerintah Perketat Pintu Masuk Internasional
VIDEO: 2 Negara Ini Dibuat Bingung Cara Indonesia Cepat Tangani Pandemi dan Vaksinasi
Jokowi: Semua Pelajar Sudah Divaksinasi Langsung Bisa PTM, Asal Tidak PPKM Level 4