Gunung Agung Erupsi, Warga Dilarang Mendekati Radius 4 Km dari Kawah
Gunung Agung kembali erupsi sekitar pukul 19.55 WITA, Kamis (10/1). Status siaga. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 4 menit 26 detik. Kolom abu tidak teramati dikarenakan kabut.
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi sekitar pukul 19.55 WITA, Kamis (10/1). Namun untuk tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 4 menit 26 detik. Kolom abu tidak teramati dikarenakan kabut.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana menjelaskan, saat ini Gunung Agung berada pada status level III (Siaga).
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana letak Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Bagaimana cara mencapai puncak Gunung Agung? Jika kamu berniat untuk mendaki gunung ini, terdapat tiga jalur pendakian yang dibuka, yakni jalur Pura Pasar Agung, jalur Besakih, dan jalur Budakeling melalui Nangka.
"Rekomendasinya, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung atau wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya, yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung," ucapnya.
Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi, serta dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
"Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder, berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung," ujar Devy.
Baca juga:
Gunung Agung Kembali Erupsi, Sinar Api Muncul di Puncak Kawah
Selain Gunung Krakatau, 5 Gunung Ini Juga Aktif dan Bahaya
Kementerian ESDM Resmikan Pos Pengamatan Gunung Agung
PVMBG sebut gempa di Lombok Utara belum berdampak pada Gunung Agung
BNPB pastikan gempa 7,0 SR tak picu aktivitas Gunung Rinjani & Agung
Kunjungi pos pantau Gunung Agung, Mensos cek kebutuhan para pengungsi