Gunung Agung Kembali Erupsi, Suara Dentuman Terdengar di Pos Rendang
Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Agung, untuk tinggi kolom abu tidak teramati.
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem Bali kembali mengalami erupsi, Minggu (12/5) malam sekitar pukul 22.29 WITA. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Gunung Api Agung, untuk tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 2 menit 16 detik dan terdengar suara dentuman di Pos Rendang, Karangasem, Bali.
-
Kenapa Gunung Agung di Bali dikeramatkan? Gunung Agung merupakan gunung yang dikeramatkan warga Bali, karena ada banyak pantangan yang harus dipatuhi ketika akan mendaki.
-
Dimana letak Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Mengapa Gunung Agung menjadi gunung api tertinggi di Bali? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl. Dengan ketinggian tersebut, Gunung Agung menjadi gunung tertinggi di Pulau Bali.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga). Masyarakat di sekitar Gunung Agung agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak Gunung Agung.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual dan terbaru.
Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Baca juga:
Malam Ini Gunung Agung Kembali Erupsi
Gunung Agung Muntahkan Kolom Abu Capai 1.000 Meter, Warga Diminta Menjauh 4 KM
Kembali Erupsi, Aktivitas Gunung Agung Masih Tinggi
Gunung Agung Erupsi, Wisatawan Diminta Persiapkan Diri Jika Bandara Ditutup
Kembali Erupsi, Gunung Agung Lontaran Abu Capai 3.000 Meter