Gunung Semeru Erupsi, Asap Setinggi Satu Kilometer
Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Semeru, letusan teramati sebanyak empat kali dengan tinggi asap hingga mencapai satu kilometer dengan warna putih kelabu. Asap tersebut bergerak condong mengarah ke utara dan barat daya.
Status Gunung Semeru masih level III atau status siaga dengan aktivitas vulkanik yang fluktuatif. Pantauan CCTV di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Probojiwo, Kabupaten Lumajang pada Jum’at (13/1), teramati Gunung setinggi 3676 mdpl itu mengalami letusan disertai asap tebal mengepul.
Berdasarkan laporan Pos Pantau Gunung Semeru, letusan teramati sebanyak empat kali dengan tinggi asap hingga mencapai satu kilometer dengan warna putih kelabu. Asap tersebut bergerak condong mengarah ke utara dan barat daya.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Apa yang menyebabkan erupsi Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi terjadi bersamaan? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi."Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama," jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
Guguran juga teramati sebanyak 3 kali dengan jarak luncur sejauh 800 meter ke arah besuk kobokan.
Selain itu, pos pantau juga mencatat terjadi 19 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo maksimal 22 mm, dan lama gempa 55-110 detik. Gempa guguran juga terjadi 1 kali dengan amplitudo 4 mm dengan durasi 60 detik.
Atas peningkatan aktivitas itu, warga diminta untuk tetap waspada dan mematuhi imbauan pihak BPBD Lumajang.
“Kami harapkan masyarakat tetap waspada dan berhati-hati jangan panik tetap boleh beraktifitas dengan catatan tetap siaga dan waspada,” kata Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan, dan Logistik (PKL) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo pada Jum’at (13/1).
Ia menambahkan sejauh ini tidak ada dampak yang terjadi akibat letusan tersebut.
“Kita langsung menurunkan rekan-rekan TRC untuk memantau situasi dan wilayah masing-masing sekaligus untuk memantau dampak dan untuk sementara ini tidak ada dampak,” ujarnya.
Selain itu, warga juga diminta agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Warga juga diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah jonggring saloko mengingat saat ini kondisi masih rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
(mdk/fik)