Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 2.700 Meter, Masyarakat Diminta Waspada
Awan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran 2.700 Meter, Masyarakat Diminta Waspada
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso mengatakan, awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur. "Amplitudo maksimum 60 milimeter dan durasi 254,24 detik," kata Agus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (5/7) malam.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Kenapa erupsi Merapi dianggap sebagai amarah? Namun, penjaga Jamurdipa, yang merupakan kakak-beradik pembuat keris, belum selesai dengan pekerjaan mereka dan meminta waktu tambahan. Dewa menolak permintaan ini, yang membuat penjaga tersebut marah dan mengancam akan menciptakan bencana abadi di Merapi, termasuk magma yang terus memanas hingga hari ini.
Awan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
BPPTKG merekomendasikan masyarakat, pengujung, wisatawan, maupun pendaki untuk tidak mendekati gunung api tersebut atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Saat ini, Gunung Merapi memiliki potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas guguran, yakni di Kali Woro sejauh tiga kilometer dari puncak dan Kali Gendol sejauh lima kilometer dari puncak gunung api tersebut.
Selain itu, potensi bahaya juga ada di Kali Boyong sejauh lima kilometer dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh tujuh kilometer dari puncak.
Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius lima kilometer dari puncak. Demikian dilansir dari Antara.
Pada 4 Juli 2023, BPPTKG juga melaporkan aktivitas Gunung Merapi mulai pukul 00.00 sampai 24.00. Tercatat lima kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah Barat Daya atau Kali Bebeng. Selain itu, terdengar tiga kali suara guguran dengan intensitas sedang dari Pos Badadan. "Halo Warga Merapi. Tingkat aktivitas Gunung Merapi Siaga (Level 3), tetap patuhi rekomendasi. Terima kasih" ujar BPPTKG melalui akun Twitternya.