Gunung Merapi Luncurkan 8 Kali Guguran Lava dalam Waktu 6 Jam, Ini Penjelasan BPPTKG
Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.

Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.

Gunung Merapi Luncurkan 8 Kali Guguran Lava dalam Waktu 6 Jam, Ini Penjelasan BPPTKG

Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng. “Teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
Selama periode pengamatan, Gunung Merapi juga mengalami 27 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-15 mm selama 19.88-173.96 detik, 4 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-7 mm selama 6.32-7.88 detik, dan 2 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 47-50 mm selama 10.68-11.12 detik.


Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.

Pada periode pengamatan Selasa (1/8) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat dua kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter ke arah barat daya.
Berdasarkan analisis BPPTKG periode 21-27 Juli 2023, morfologi kubah barat daya Merapi tercatat mengalami perubahan akibat aktivitas guguran lava, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.


Berdasarkan foto udara pada 24 Juni 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.465.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.346.500 meter kubik.

Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, Status itu mulai ditetapkan sejak November 2020.