Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Belasan Desa Terdampak
Jarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
BPPTKG mengimbau warga untuk mewaspadai gangguan akibat abu vulkanik Gunung Merapi serta bahaya lahar di daerah sekitar gunung api tersebut saat hujan turun.
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran, Belasan Desa Terdampak
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali, Jumat (8/12).
Jarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Menurut laporan BPPTKG, Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran selama 360 detik pada pukul 14.49 WIB, lalu kembali meluncurkan awan panas masing-masing selama 120 detik pada pukul 14.56 WIB dan pukul 14.59 WIB.
Gunung berapi itu selanjutnya meluncurkan awan panas guguran masing-masing selama 137 detik pada pukul 15.06 WIB dan pukul 15.09 WIB, lalu kembali meluncurkan awan panas pada pukul 15.32 WIB selama 106 detik dan pada pukul 15.32 WIB selama 123 detik.
"Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,"
ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso.
merdeka.com
BPPTKG menyebut, Gunung Merapi selama periode pengamatan pukul 12.00 hingga 18.00 WIB juga mengalami delapan kali gempa awan panas guguran, 27 kali gempa guguran, tujuh kali gempa fase banyak, dan empat kali gempa vulkanik dangkal.
Agus menyampaikan adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer) serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (sejauh maksimal tujuh kilometer).
Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas Gunung Merapi juga meliputi sektor tenggara yang mencakup Sungai Woro (sejauh maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (sejauh maksimal lima kilometer).
Menurut BPPTKG, apabila terjadi letusan eksplosif maka lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
BPPTKG mengimbau warga untuk mewaspadai gangguan akibat abu vulkanik Gunung Merapi serta bahaya lahar di daerah sekitar gunung api tersebut saat hujan turun.
10 Desa di Magelang Terdampak
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono mengatakan, hujan abu tipis disertai hujan air terjadi di 10 desa wilayah Kecamatan Dukun dan Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.
Wilayah di Kabupaten Magelang yang terjadi hujan abu vulkanik dampak dari awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pada pukul 14.46 WIB.
"Update sampai pukul 16.15 WIB, ada sepuluh desa di Kecamatan Dukun dan Sawangan," katanya.
Di Kecamatan Dukun hujan abu tipis terjadi pada tujuh desa meliputi Desa Mangunsoko, Krinjing, Sengi, Paten, Sewukan, Banyudono dan Sumber. Kemudian di Kecamatan Sawangan terjadi di Desa Krogowanan, Kapuhan dan Gantang.
"Rata-rata hujan abu tipis disertai air hujan," katanya.
Kabid Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhamad Chomsul mengatakan, timnya saat ini masih melakukan pendataan lebih lanjut.
Namun sudah ada dua daerah terdampak hujan abu dari Gunung Merapi yakni Kecamatan Dukun, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, dan sebagian Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.
"Kami himbau untuk sementara ini masyarakat tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik," kata Chomsul, Jumat (8/12).
Berikut wilayah yang terdampak:
Wilayah Magelang
- Desa Mangunsoko Kecamatan Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Krinjing, Kecamatan Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Sengi, Kecamatan Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Paten, Kecamatan Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Sewukan, Kecamatan Dukun ( disertai air hujan )
- Desa Banyudono, Kecamatan Dukun
- Desa Sumber, Kecamatan Dukun
- Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan
- Desa Gantang, Kecamatan Sawangan
- Desa Kapuhan, Kecamatan Sawangan.
Wilayah Boyolali
- Desa Klakah Kecamatan Selo
- Desa Stabelan Desa Tlogolele Kecamatan Selo
- Desa Jrakah Kecamatan. Selo
Kemudian wilayah Klaten saat ini sudah kondisi aman tidak terjadi dampak dari aktivitas Gunung Merapi. Namun BPBD Jateng meminta daerah tersebut tetap waspada.