Guru sempat lihat bagian kepala Dafa penuh darah saat di sekolah
Guru SDN Larangan Utara 2, Kota Tangerang, membeberkan terkait dugaan kekerasan dialami Dafa Mustaqim. Salah satu buktinya terdapat luka dikepala sebelum siswa kelas 1 tersebut meninggal, pada Kamis (20/10) lalu.
Guru SDN Larangan Utara 2, Kota Tangerang, membeberkan terkait dugaan kekerasan dialami Dafa Mustaqim. Salah satu buktinya terdapat luka dikepala sebelum siswa kelas 1 tersebut meninggal, pada Kamis (20/10) lalu.
Seperti diungkapkan Leni, salah satu guru Dafa. Menurutnya, pada Rabu (19/10) lalu, dia melihat kepala Dafa dalam kondisi berdarah saat masuk ke sekolah. "Itu darahnya masih segar waktu Rabu pagi, darah keluar dari kepala, mukanya juga lebam," kata Leni, Senin (24/10).
Saat ditanya perihal penyebab luka tersebut, awalnya Dafa sempat tidak mau ngomong. Namun, ketika dibujuk, akhirnya dia baru mengaku jika kerap mendapat siksaan dari ibu tirinya.
"Kita bujuk-bujuk, tadinya bilang jatuh, bilang dipukul temannya, tapi akhirnya Dafa ngaku kalau dipukul ibu tirinya," ungkap Leni.
Leni tak menyangka, Rabu itu merupakan hari terakhir Dafa pergi ke sekolah. Dafa meninggal pada Kamis siang setelah dibawa ke rumah sakit karena panasnya tinggi dan kejang-kejang. "Malamnya langsung dimakamkan di TPU Kober. Hari Jumat kami melayat," katanya.
Sementara itu, Titin orangtua murid yang bertemen dengan Dafa mengatakan, sempat melihat Dafa ke sekolah dalam keadaan wajah lebam. Menurut Titi, Dafa mengaku keral mendapat siksaan dari ibu tirinya sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak.
"Itu ibu tirinya, menikah dengan bapaknya Dafa sekitar empat tahun lalu. Anak saya dan Dafa sudah bareng sekolahnya dari TK, pas TK juga si Dafa itu suka disiksa sama ibu tirinya itu," ungkap Titin.