Gus Mus minta Adhi Karya tak pecat karyawan yang menghinanya
Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri sangat bijak menyikapi penghinaan dilakukan seorang karyawan PT Adhi Karya, Pandu Wijaya. Gus Mus tidak marah. Dia malah meminta petinggi perusahaan pelat merah itu tidak melakukan pemecatan.
Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri sangat bijak menyikapi penghinaan dilakukan seorang karyawan PT Adhi Karya, Pandu Wijaya. Gus Mus tidak marah. Dia malah meminta petinggi perusahaan pelat merah itu tidak melakukan pemecatan.
"Saya mohon jangan sampai si karyawan dipecat, sebagaimana usul sementara orang," kata Gus Mus dalam akun facebooknya, Jumat (25/11).
Cuitan Pandu rupanya ramai dibahas oleh netizen. Banyak menilai ucapan itu tak pantas diarahkan ke ulama. Bahkan, ada yang menyarankan Gus Mus sapaan Mustofa membuat laporan ke polisi dengan memakai Undang-Undang ITE.
Komisaris Utama PT Adhi Karya, Fadjroel Rahman juga meminta maaf atas ulah anak buahnya. "Atas nama pribadi dan @AdhiKaryaBUMN saya ucapkan MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA kepada @gusmusgusmu atas ucapan tak pantas karyawan kami," kata Fadjroel dalam akun twitternya dikutip, Jumat (25/11).
"Tidak ada yg perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda," jawab Gus Mus.
Pihak Adhi Karya telah mengambil langkah tegas dengan memberikan surat peringatan III (SP3). SP3 ditandatangani oleh Project Manager di PT Adhi Karya Dr Ir Wikrama Wardana MM MPM.
Seperti diketahui, Gus Mus melakukan kultwit lewat akun @gusmusgusmu soal rencana demo pendemo 2 Desember ingin melakukan salat Jumat di Jalan protokol. Gus Mus berharap salat Jumat di jalan tidak dilakukan karena merupakan bid'ah besar.
"Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasullullah SAW baru kali ini ada bid'ah sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran," cuit Gus Mus pada 23 November 2016.
Cuitan itu pun direspons Pandu Wijaya lewat akun Twitternya @panduwijaya_. Dia berkata tidak pantas. Ketika hujan kritik begitu deras kini Pandu memilih mengunci akunnya.
-
Siapa saja yang hadir dalam pertemuan dengan Gus Mus? Tokoh yang hadir antara lain mantan Menteri Agama Lukmanul Hakim, sastrawan Goenawan Mohammad, Nong Mahmada, Wakil Ketua KPK Erry Riyana Hardjapamekasa, dan Prof Sulistyowati Irianto.
-
Kapan Gibran bertemu Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
-
Kenapa Gibran menemui Gus Miftah? Gibran mengaku meminta bantuan doa agar diberikan lancar. Ia juga menegaskan pertemuannya dengan Miftah tidak membicarakan soal program dana abadi untuk Pondok (ponpes). "Silaturahmi, sudah lama tidak bertemu sejak coblosan," ungkapnya.
-
Kapan Gua Umm Jirsan ditemukan? Arkeolog membuat penemuan baru di gua Umm Jirsan, ladang lahar Harrat Khayar, Arab Saudi utara.
-
Kapan Bakso Aci Garut mulai ada? Mengutip laman baksoacinampol.epizy.com, bakso aci sendiri merupakan makanan khas orang Sunda yang sudah ada sejak abad ke-19. Mulanya makanan ini dibuat oleh masyarakat di tatar priangan seperti Garut, Tasikmalaya, sampai Bandung di tengah kondisi sulit era penjajahan Belanda.
-
Apa yang dibahas oleh tokoh-tokoh nasional saat bertemu Gus Mus? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
Baca juga:
Hina Gus Mus, karyawan Adhi Karya langsung diberi SP3
Ketum PBNU soal demo 2 Desember: Salat Jumat di jalan tidak sah!
Diminta Kapolri, MUI kaji fatwa tentang salat Jumat di jalan
Polemik salat Jumat di jalan sampai MUI diminta keluarkan fatwa
MUI bentuk tim kecil kaji fatwa hukum salat Jumat di jalanan
MUI pastikan fatwa hukum salat Jumat di jalan terbit sebelum 2-12