Gus Yahya Dapat 'Mandat Tebuireng' Tangani Perseteruan PBNU Vs PKB yang Sudah Berlangsung 15 Tahun
Perseteruan antara PBNU vs PKB ini pun disebut Gus Yahya sudah berlangsung sejak 15 tahun yang lalu.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya mendapatkan mandat dari Rais Aam KH Miftachul Ahyar, untuk menangani hubungan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Perseteruan antara PBNU vs PKB ini pun disebut Gus Yahya sudah berlangsung sejak 15 tahun yang lalu.
"Kemarin kiai berkumpul (di pesantren Tebuireng, Jombang). Mendalami masalah-masalah terkait hubungan PBNU dan PKB," kata Gus Yahya ketika ditemui wartawan di Kediaman Rais Aam pesantren Miftachussunnah Surabaya, Selasa (13/8).
Setelah mendapatkan 'Mandat Tebuireng', Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar hari ini kemudian memanggil Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang kebetulan berada di Surabaya.
"Saya tadi mendapatkan perintah langsung dari Rais Aam untuk menindaklanjuti laporan dari para kiai," terang Gus Yahya.
Terkait langkah apa yang akan dilakukan dalam menghadapi Muktamar PKB, Gus Yahya mengaku akan segera mematangkan rumusannya.
Menurut Gus Yahya, masalah antara PKB dan PBNU sebenarnya bukan baru. Hubungan yang tidak baik ini sebenarnya telah terjadi dalam 15 tahun terakhir atau sejak PKB dipimpin Muhaimin.
"Ini berlangsung lama sudah lebih dari 15 tahun. Masalah di dalam hubungan PKB dan NU ini sudah lama sekali. Tapi selama ini belum pernah dilakukan upaya-upaya yang masif mengelolanya," katanya.
Sementara itu, turut hadir dalam pertemuan di Kediaman Rais Aam PBNU kali ini adalah Pengasuh Pesantren Lirboyo, KH Anwar Mansyur; kemudian Pengasuh Pesantren Sidogiri KH Nurhasan; Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz; Wakil Rais Aam PBNU sekaligus Pengasuh Pesantren Al Amin Kediri KH Anwar Iskandar; Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong KH Mutawakil Alallah, serta sejumlah kiai lainnya yakni perwakilan kiai dari Indonesia timur dan Indonesia bagian barat.
Sebelumnya, sejumlah kiai dari berbagai pondok pesantren (Ponpes) berkumpul di Jombang, Jawa Timur. Mereka bertemu dengan tim asistensi atau tim Pansus (panitia khusus) bentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dipimpin KH Anwar Iskandar dan KH Amin Said Husni dari tim pansus menyatakan, dalam pertemuan ini disepakati sebuah pernyataan sikap. Terutama, terkait hubungan PBNU dengan PKB.
"Bisa saya simpulkan ada dua kesepakatan dalam pertemuan ini yakni. Pertama para kiai-kiai sepakat bahwa Antara PBNU dan PKB memiliki hubungan Idiologis, Historis, Politis, Organisatoris dan Kultural," kata KH Anwar Iskandar membacakan hasil kesepakatan, Senin (12/8).
Kesepakatan kedua, para kiai meminta PBNU segera mengambil langkah strategis dalam rangka perbaikan PKB.
"Usulan kedua agar PBNU segera melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka ndandani (memperbaiki) PKB ke depan," tambah KH Anwar Iskandar.