Habib Luthfi: Orang Kuat Nasionalismenya yang Tidak Melupakan Sejarah Bangsa
Pancasila sebagai ideologi bangsa telah terbukti mampu merangkul perbedaan dan menghidupkan kerukunan bangsa.
Pancasila sebagai ideologi bangsa telah terbukti mampu merangkul perbedaan dan menghidupkan kerukunan bangsa. Sekaligus mencegah masuknya gerakan berusaha merampas norma Pancasila sebagai ideologi yang disepakati para pendiri bangsa.
Anggota Wantimpres Habib Muhammad Luthfi bin Yahya menyoroti fenomena melunturnya ke-Pancasila-an masyarakat akibat derasnya aliran ideologi dan gerakan bertentangan dengan inti nilai Pancasila. Dalam lagu 'Indonesia Raya', lanjutnya, masyarakat telah berikrar Indonesia adalah tanah air milik semua suku dan golongan.
-
Bagaimana Pancasila berperan sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila sebagai dasar negara memberikan arah dan petunjuk bagi pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, mempersatukan dan memantapkan kebudayaan dan identitas nasional Indonesia, serta memandu dan mengarahkan pembangunan nasional.
-
Kapan Hari Lahir Pancasila diperingati? Hari Lahir Pancasila, yang diperingati setiap tanggal 1 Juni, adalah momen penting dalam sejarah Indonesia.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia? Pancasila merupakan buah pikiran, musyawarah, dan mufakat yang dilakukan para tokoh penting pada masa perjuangan kemerdekaan.
-
Siapa yang merumuskan Pancasila? Pada hari ini, kita mengenang kembali lahirnya Pancasila sebagai dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Apa fungsi utama Pancasila sebagai dasar negara bagi bangsa Indonesia? Fungsi pokok pancasila sebagai dasar negara yang mengatur penyelenggaraan dalam pemerintahan. Pancasila mengatur dalam penyelenggaraan aparatur negara sehingga tercapainya tujuan nasional.
"Kita telah berikrar 'Indonesia tanah airku', buktikan ikrar itu kemanapun kalian (anak bangsa) melangkah, itu bukan hanya sekedar lagu tapi harus tertanam pada diri kita," ujar Habib Luthfi dalam keterangannya, Senin (27/9).
Menurutnya, jika ikrar kebangsaan tersebut tertanam pada diri generasi bangsa maka penyakit radikalisme dan intoleransi melenceng dari nilai pokok Pancasila tidak akan menjangkiti atau 'mengobok-obok kerukunan negeri ini.
Tidak hanya itu, Habib Luthfi juga menjelaskan bahwa lambang negara garuda Pancasila, bendera sang saka Merah Putih juga memiliki makna lain yang harus diketahui oleh para generasi penerus bangsa.
"Bendera merah putih tidak hanya sekedar simbol makna warna merah dan putih, namun lebih dari itu bendera merah putih kita mengandung makna kehormatan, harga diri, dan jati diri bangsa," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Luthfi, menghormati bendera Merah Putih memiliki makna yang mendalam sebagai hormat kepada bangsa ini, menghormati segala sesuatu dan seluruhnya yang ada pada bangsa ini dengan tidak memandang perbedaan agama, suku dan ras.
"Sejatinya juga, nasionalisme tanpa sejarah tentunya akan rapuh. Orang yang kuat dalam nasionalisme adalah orang yang mengenal sejarah dan tidak melupakan sejarah. Itu sudah sangat pokok," ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan mengenal sejarah maka masyarakat akan paham bagaimana para pendahulu bangsa ini berjuang dan mencintai bangsanya. Ia mengatakan generasi penerus bangsa harus tahu sejarah perjuangan hingga tegaknya Merah Putih di Nusantara agar tidak terjerumus pada radikalisme.
"Bagaimana mengatasinya? Ya dengan cara kita-kita ini (ulama dan tokoh masyarakat) turun ke bawah menyentuh masyarakat," ujarnya.
Habib Luthfi menganggap kurangnya sentuhan pada masyarakat lapisan bawah terhadap wawasan kebangsaan, maka mereka ini jadi kurang mengenal apa itu radikalisme, apa itu pluralisme, bagaimana hidup dalam kebhinekaan dan sebagainya.
Ia menilai apa yang dilakukan para ulama dalam menyiarkan nilai agama sudah cukup baik. "Sekarang tinggal bagaimana tokoh-tokoh dan pemuda ini bisa ikut berperan serta dalam memberikan kontribusinya untuk bangsa," tandasnya.
(mdk/did)