Ahmad Luthfi Sebut Jateng Bukan Lagi Kandang Banteng, Hendi: Mungkin Sudah Merasa Kuat
Mantan Wali Kota Semarang mengatakan jika pernyataan itu merupakan hak asasi Luthfi.
Bakal pasangan calon (paslon) Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin, meyakini tidak ada lagi sebutan Kandang Banteng di Jateng yang merujuk pada basis massa PDI Perjuangan.
"(Kandang banteng) apa itu? Nggak ada," tegas Luthfi usai konsolidasi di kantor DPW PKB Jateng, Selasa (3/9).
Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Hendrar Prihadi (Hendi) menanggapi santai pernyataan bakal calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi yang menyebut tidak ada lagi istilah Kandang Banteng di provinsi tersebut. Mantan Wali Kota Semarang mengatakan jika pernyataan itu merupakan hak asasi Luthfi.
"Ya enggak komentar, ini haknya beliau. Mungkin sudah merasa kuat kan juga bisa," ujar Hendi seusai menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus di kantor DPC PDIP Sragen, Senin (9/9).
Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menegaskan jika partainya masih akan menang di Jawa Tengah.
"Kalau saya masih yakin. Wong di Pileg kemarin kita masih menang," katanya.
Hendi menyerahkan kepada masyarakat soal pilihan di pemilihan gubernur (pilgub) 2024.
"Ya biar masyarakat yang menetukan, tanggal 27 November nanti baru kita bicara tentang data dan fakta," katanya.
Disinggung terkait pembuatan posko, Hendi mengaku sudah dipersiapkan. "Ya pasti seperti pilkada yang yang lain. Ada struktur partai yang sedang kita coba sesuaikan sampai tanggal 17 September," ungkapnya.
Lanjut Hendi, saat ini yang dilakukannya adalah berkeliling ke seluruh wilayah Jawa Tengah bersama pasangan bakal calon Gubernur Andika Pratama. Setelah dari Sragen, ia dan Andika akan berkunjung ke Karanganyar dan Kabupaten lain di Solo raya.
"Muter terus, memperkenalkan Pak Andika, ngenalin saya, menyampaikan hasil rekomendasi Bu Mega. Ini supaya temen-temen bisa apa kompak berjalan. Setelah itu pasti juga ke tokoh masyarakat," jelasnya.
Terkait minimnya baliho yang dipasang di ruang publik, Hendi tak menampiknya. Apalagi dirinya dan Andika baru menerima rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada 26 Agustus.
"Kita alat peraganya masih kurang. Menurut saya itu harus bisa dipahami. Karena satu kita ketemu Pak Andika tanggal 26 Agustus setelah dapat rekom. Perlu waktu 2-3 hari kita memutuskan foto setelah foto jadi kemudian dimasukkan di dalam desain alat peraga dipilih Yang ini yang itu dan ini baru mulai masuk proses. Nadi yang ditunggu saja mudah-mudahan segera lah," katanya.
Untuk mengantisipasi kekurangan baliho, pihaknya mendatangi struktur partai. Selain itu juga memaksimalkan kemajuan teknologi, terutama media sosial.
Lanjut Hendi, dalam kompetisi, semuanya sama. Satu dengan yang lain ingin menang. Sehingga semua strategi dilakukan semua upaya di rencanakan dan dikerjakan .
"Mudah-mudahan dengan strategi yang sedang dilakukan oleh pasangan-pasangan PDIP, kita bisa menang di Jawa Tengah," pungkasnya.