Habib Rizieq minta Kapolri copot Kapolda Jabar dan Kapolda Metro
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memimpin aksi ribuan massa di depan Gedung Badan Pemelihara Keamanan, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (16/1).
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab memimpin aksi ribuan massa di depan Gedung Badan Pemelihara Keamanan, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (16/1).
"Kapolda yang bersalah harus diproses Propam! Kapolri jangan lemah untuk berhentikan kapolda yang salah! Allahuakbar! Takbiiir," teriak Rizieq dalam orasinya.
Menurutnya, Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan dan Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan akan segera dilaporkan ke Bareskrim Polri karena telah mengadu domba umat.
"Kami siap melaporkan jenderal preman! Kapolda Metro telah menghasut Laskar FPI supaya menghantam HMI," katanya.
Ribuan massa Front Pembela Islam (FPI) tiba di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pada Senin pukul 11.20 WIB. Sebelum tiba di Mabes Polri, massa berpakaian putih tersebut melakukan longmarch dari Lapangan Mesjid Al-Azhar sebagai titik kumpul mereka.
Sebanyak 2.800 personel Polri disiagakan untuk mengamankan area Mabes Polri terkait unjuk rasa FPI itu.
Ribuan polisi tersebut disiagakan secara menyebar di sekitar Gedung Utama Mabes Polri dan Museum Polri. Sejumlah anjing polisi juga tampak diturunkan.
Ruas jalan di depan Baharkam telah disterilkan dari kendaraan bermotor karena digunakan sebagai tempat unjuk rasa. Sementara kendaraan yang mengarah ke Blok M bisa menggunakan jalur terowongan Trunojoyo.
Sementara Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto mengatakan pihaknya dan Kepala Pelayanan Markas Polri Kombes Pol Budi Widjanarko yang akan menerima utusan rombongan FPI hari ini.
"Saya akan terima dengan Kepala Yanma Kombes Budi Widjanarko," kata Brigjen Rikwanto.
Dalam tuntutannya, massa FPI meminta Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mencopot Kapolda Jabar Irjen Anton Charliyan karena Anton dianggap membiarkan terjadinya bentrokan antara massa FPI dan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) di Bogor, Jawa Barat.
Massa aksi juga menuntut Polri untuk mengusut aktor intelektual dalam peristiwa bentrokan tersebut.
Massa juga meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan untuk dicopot dari jabatannya karena telah mengadu domba massa FPI dengan HMI.
Beberapa spanduk yang dibawa massa bertuliskan "Copot Kapolda Jabar", Copot Kapolda Metro", Copot Kapolda Kalbar", Ayo Habisi Penyerang Ulama", dan "Ayo Ganyang PKI".