Hadiri try out SBMPTN, Hasto berkaus 'Jadi Presiden itu berat, biar Jokowi saja'
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri acara Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), yang digelar pengurus DPP Bidang Pemuda dan Olahraga PDIP. Dalam acara ini, Hasto menarik perhatian dengan menggunakan kaus bertuliskan 'Jadi Presiden itu berat, biar Jokowi saja'.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri acara Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), yang digelar pengurus DPP Bidang Pemuda dan Olahraga PDIP. Dalam acara ini, Hasto menarik perhatian dengan menggunakan kaus bertuliskan 'Jadi Presiden itu berat, biar Jokowi saja'.
Gaya berpakaian Hasto tampak santai di banding biasanya. Kaus yang dikenakan Hasto dibalut dengan jaket berwarna merah, celana jin dan skate.
-
Apa yang disita dari Hasto Kristiyanto oleh penyidik KPK? Handphone Hasto disita dari tangan asistennya, Kusnadi bersamaan dengan sebuah buku catatan dan ATM dan sebuah kunci rumah.
-
Kenapa Hasto Kristiyanto melaporkan penyidik KPK ke Dewas KPK dan Komnas HAM? Dia menceritakan sempat terjadi cekcok dengan penyidik gara-gara handphonenya disita dari tangan asistennya. Pun pada saat pemeriksaan itu juga belum memasuki pokok perkara.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
Disinggung soal kaos bertuliskan 'Jadi Presiden itu berat, biar Jokowi saja', Hasto menyebut kaus tersebut adalah pemberian seorang desainer muda.
"Ya ini saya menghargai hasil karya seorang yang namanya Jopan. Dia mengirimkan kaus ke saya, ya sudah saya pakai," kata Hasto di Basement Seasons City, Jalan Prof. DR. Latumenten, Tambora, Jakarta, Minggu (29/4).
Tulisan di kaos tersebut, kata Hasto merupakan realitas bahwa menjadi seorang pemimpin negara tidak mudah. Hasto mengklaim, saat ini hanya Jokowi, figur pemimpin yang mampu memimpin Indonesia.
Hasto mengaku telah membagikan kaus tersebut ke sejumlah kader PDIP, semisal calon wakil gubernur Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno.
"Pak Jokowi pemimpin rakyat menjadi Presiden itu tidak mudah, sekarang tiba-tiba mendadak Cawapres semua pengen jadi Cawapres," ujarnya.
Lebih lanjut, Hasto menampik jika kaos tersebut bukan sebagai aksi balasan atas maraknya kaus '2019gantipresiden' yang digagas kubu oposisi.
"Enggak usah ditanggapi. Enggak usah ditanggapi karena yang penting ke bawah," tandas Hasto.
(mdk/cob)