Haedar Nashir: Saya Percaya Masyarakat di Papua Ingin Damai
Dia mengungkapkan, Indonesia cukup memiliki pengalaman sejarah di Papua, Aceh, Poso, Maluku, Ambon. Semua kejadian itu harus menjadi pelajaran untuk mengambil peran yang integratif.
Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak semua pihak mencari solusi atas kasus sosial di Papua. Dia mengharapkan, adanya solusi untuk mengantisipasi agar kerusuhan serupa tidak lagi terjadi.
Untuk diketahui, Kamis (29/8), sempat terjadi aksi demo tolak rasisme yang berujung anarkis di Jayapura. Dalam aksi tersebut, massa sempat membakar sejumlah fasilitas publik.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik Papua, menurut para akademisi dan ahli? Semua itu dilakukan melalui pendekatan pengakuan hak sipil politik, ekonomi sosial budaya, memperkuat pendidikan untuk kesadaran hak, dan memperkuat kualitas SDM anak muda dengan pendidikan adat dan pendidikan nasional.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Kenapa konflik Papua semakin meningkat, meskipun pembangunan di wilayah tersebut digalakkan? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
"Sekarang ada gejolak sosial, maka mari semua kekuatan nasional maupun lokal untuk berada dalam posisi mencari solusi dan saya percaya kita punya solusi itu. Saling toleran dan berintegrasi, dan tidak membikin berbagai asumsi sehingga tidak bisa memecahkan itu," katanya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (2/9).
Dia mengungkapkan, Indonesia cukup memiliki pengalaman sejarah di Papua, Aceh, Poso, Maluku, Ambon. Semua kejadian itu harus menjadi pelajaran untuk mengambil peran yang integratif.
"Saya percaya semua kekuatan pemerintah TNI Polri kemudian Pemda dan kekuatan masyarakat bisa bersama-sama mencari solusi untuk Papua. Saya percaya masyarakat di Papua ingin damai dan ingin hidup bersama dengan seluruh warga bangsa. Ada letupan itu kita selesaikan dengan cara seksama," ungkapnya.
Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat telah banyak berbuat melalui Perguruan Tinggi dan lembaga pendidikan lain. Tokoh-tokoh Muhammadiyah juga sudah berintegrasi dan menjadi bagian yang menyatu dengan masyarakat dan pemerintahan Papua.
Muhammadiyah juga memiliki usaha pemberdayaan masyarakat suku Kokoda di Kabupaten Sorong, Pulau Ara hingga di kawasan Merauke yang berbatasan Papua Nugini.
"Semangat Muhammadiyah semangat integrasi nasional, semangat integrasi sosial dan semangat pluralitas yang produktif. Bahwa seluruh kekuatan bangsa selain hidup damai juga terus saling memajukan. Kita susah berperan," ungkapnya.
Haedar juga menegaskan menangani Papua dengan segala kondisinya tidak bisa dilakukan secara instan. Butuh langkah terintegrasi yang dilakukan dalam tahap demi tahap.
"Tapi perlu ada intensitas yang lebih tinggi lagi untuk secara fokus menyelesaikan Papua sehingga ditemukan langkah jangka pendek dan panjang apa," pungkasnya.
Baca juga:
Polisi Tahan Tri Susanti Korlap Aksi di Asrama Mahasiswa Papua
Respons Istana Terkait Desakan Presiden Jokowi Kunjungi Papua
Kapolri Ungkap Fakta-Fakta Penting Penyebab Kerusuhan Papua
Polisi Sebut Konten Hoaks Provokasi Rusuh Papua Libatkan Elite Dalam dan Luar Negeri
Polisi Tegaskan Pembatasan Internet di Papua Bukan untuk Tutupi Fakta
VIDEO: Haedar Nashir Percaya Masyarakat Papua Ingin Situasi Damai
Wiranto Sebut Benny Wenda Beri Informasi Palsu Terkait Papua ke Luar Negeri