Hapus Mural Orang Miskin Dilarang Sakit, Gibran Mengaku Tak Antikritik
Menanggapi grafiti yang berbunyi ‘Orang Miskin Dilarang Sakit’, Gibran menyampaikan, pemerintah selama ini telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terutama untuk yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Grafiti berupa coretan kata-kata yang menyindir pemerintah muncul di Kota Solo. Salah satunya berbunyi ‘Orang Miskin Dilarang Sakit'. Belum diketahui siapa pembuat tulisan yang ditemukan di sekitar Pasar Legi tersebut.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku tidak anti kritik. Ia mempersilakan aksi semacam dilakukan di tempat yang sudah disediakan, bukan di rumah atau tembok milik warga.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Kapan Gibran Rakabuming Raka terlihat di publik setelah rumor penangkapan? Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8).
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Kenapa Gibran diarak keliling kampung dengan Kuda Renggong? Pawai khitan Kuda Renggong biasanya dilakukan satu hari sebelum prosesi khitan dilaksanakan.
“Saya tidak anti kritik, ada kritikan ya saya terima. Vandalisme ya kita hapus, itu kan gambar di rumah orang, tembokke uwong (orang), pagere uwong. Kita sudah sediakan tempat. Gatot Subroto itu apa kurang gede? Kalau kurang gede tak kasih lagi,” katanya di Solo, Rabu (25/8).
Gibran mengaku, Pemkot Solo telah menyediakan banyak tempat untuk penyaluran bakat melukis mural. Diantaranya di Jalan Gatot Subroto, Jalan Juanda hingga Flyover. Namun jika hanya berupa coret-coret berisi kritikan di lokasi yang tidak pada tempatnya, akan dihapus.
“Silakan, kalau ada keluhan-keluhan, kritikan-kritikan terkait PPKM, sampaikan ke saya. Nomor saya sudah tahu semua, tinggal di WA, kalau nggak mau ya lewat Ulas, nek isin ya DM Instagram nganggo akun palsu,” kelakarnya.
Menanggapi grafiti yang berbunyi ‘Orang Miskin Dilarang Sakit’, Gibran menyampaikan, pemerintah selama ini telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, terutama untuk yang terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Demikian juga untuk anak-anak keluarga tidak mampu yang belum mendapatkan pendidikan akan diberikan jaminan sekolahnya. Ia juga mempersilakan kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan perpanjangan PPKM) agar menemui dirinya.
"Di Kota Solo ini orang sakit semuanya sudah kita jamin, semua bisa berobat. Anak-anak juga sudah kita jamin bisa sekolah," pungkas dia.
Aksi coret-coret bernada kritik terhadap kebajikan pemerintah muncul di tembok dan pagar warga di sejumlah titik, Selasa kemarin. Di antaranya di Jalan Kusumayudan, Kelurahan Keprabon, Banjarsari.
Tulisan tersebut berbunyi ‘Negaraku Minus Nurani, #RIP Pemerintah’, ‘2021 Perang Tanpa Musuh’, ‘Pray for PKL, Indonesiaku Lagi Sakit’ dan ‘Orang Miskin Dilarang Sakit'. Namun tulisan-tulisan tersebut langsung dihapus petugas karena dilakukan tidak pada tempatnya.
Baca juga:
Gibran Larang PTM tapi Izinkan Mal di Solo Buka saat PPKM Level 4
Grafiti Kritik Pemerintah Muncul di Solo, Gibran Siap Berkomunikasi dengan Pembuat
Lanjutkan Program Jokowi, Gibran akan Perbanyak Ruang Terbuka Hijau di Solo
Datangi Sekolah Nekat Gelar PTM, Gibran Perintahkan Guru dan Siswa Jalani Tes Antigen
Tak Punya Uang untuk Beli Pakan, Kebun Binatang Solo Terpaksa Jualan Masker