Hari pertama harga BBM turun, SPBU di Surabaya diserbu pengendara
BBM jenis solar paling banyak terjadi kelangkaan di Surabaya.
Keputusan pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 5 Januari 2016, berimbas pada antrean panjang di sejumlah SPBU di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/1). Antrean panjang ini, karena stok BBM, khususnya jenis solar di sejumlah stasiun pengisian BBM habis. Sementara permintaan meningkat.
Pantauan di lapangan, antrean panjang terjadi di SPBU yang ada di Jalan Jakarta, Margomulyo, Nyamplungan dan sejumlah SPBU yang ada di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Di Jalan Laksda M Nasir, Tanjung Perak misalnya. Antrean kendaraan di SPBU Jalan Laksda M Nasir ini, bahkan hingga 1 kilometer panjangnya. Ratusan truk besar dengan bermacam muatan, terpantau mengantre sejak pagi tadi.
Asmen External Relation Pertamina Marketing Operasional Region V, Happy Wulansari kepada wartawan, mengakui adanya antrean panjang di sejumlah SPBU tersebut. Pihaknya pun langsung bertindak cepat dengan menambah pasokan BBM ke sejumlah SPBU di Kota Pahlawan ini.
Sayangnya, truk-truk Pertamina juga mengalami kendala. Truk-truk itu juga terjebak antrena panjang di sekitar SPBU. "Memang ada rust. Sejak tiga hari terakhir, penjualan menurun, dan hari ini ada kenaikan pembelian," terang Happy, Selasa (5/12).
Dia menjelaskan, meningkatnya jumlah pembelian BBM itu, seiring dengan turunnya harga BBM per 5 Januari, hari ini. Dan untuk antisipasi kelangkaan BBM, Pertamina mengaku sudah melakukan berbagai upaya mengamankan stok BBM di beberapa SPBU.
"Pertamina sudah melakukan antisipasi dengan mengirim penambahan BBM, dan pihak SPBU bisa menggunakan DO-nya yang masih ada untuk dilakukan penebusan penambahan stok BBM," katanya.
Meski begitu, Happy tetap khawatir stok BBM tetap menipis. "Hingga tiga hari ke depan nanti, kami khawatir stok di SPBU menipis. Tapi kami tetap menjamin, kebutuhan BBM di SPBU tetap aman. Kami akan pasok setiap ada laporan ada SPBU kehabisan stok," janjinya.
Seperti diketahui, per 5 Januari, hari ini, PT Pertamina menurunkan harga BBM jenis solar, premium, pertalite dan pertamax. Untuk harga solar, dari Rp 6.700, turun menjadi Rp 5.750 perliter, solar non PSO dari Rp 8.300 turun menjadi Rp 8.050 per liter.
Sementara premium di luar Jawa, Madura dan Bali, dari Rp 7.300 turun menjadi Rp 6.950 perliter, premium untuk Jawa, Madura dan Bali, dari Rp 7.400 turun menjadi Rp 7.050 per liter. Sedangkan untuk pertalite, dari Rp 8.250 turun menjadi Rp 7.900 perliter, pertamax di Jawa Timur, dari Rp 8.750 turun menjadi Rp 8.600 perliter.
Baca juga:
BBM turun, Organda Jabar serahkan tarif angkutan umum ke Pemprov
Meski harga BBM turun, sopir angkot ogah turunkan tarif
Diduga timbun 800 liter BBM, 9 orang ditangkap di Purwakarta
Harga BBM murah, Menteri Saleh sebut harga kebutuhan segera turun
Harga BBM diturunkan, tarif angkot di Medan bertahan
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.