Hasil Rapid Test 65 Orang di Kaltim Positif Covid-19, 55 dari Klaster Gowa
Gugus Tugas mengelompokan 55 positif hasil rapid test dari klaster Gowa itu, menjadi dua kelompok pelaku perjalanan dari Gowa, dan kelompok yang melakukan kontak erat dengan pelaku perjalanan.
Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, melakukan rapid test 1.600-an orang di Kaltim. Terbaru, hasilnya 65 orang positif, atau reaktif terhadap Covid-19. Diklasifikasikan lebih jauh, lebih 50 orang berasal dari klaster Ijtima di Gowa, Sulsel, yang dihelat 19-22 Maret 2020. Meski, acara itu sendiri, batal digelar.
"Dari 65 orang positif itu, ada 55 orang dikategorikan dari klaster Gowa," kata Plt Kadinkes Kaltim Andi M Ishak, saat video conference bersama wartawan di Samarinda, Rabu (15/4).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Andi menerangkan, Gugus Tugas mengelompokan 55 positif hasil rapid test dari klaster Gowa itu, menjadi dua kelompok pelaku perjalanan dari Gowa, dan kelompok yang melakukan kontak erat dengan pelaku perjalanan.
"Dari kelompok perjalanan, ada 49 orang. Dan dari mereka yang kontak erat, ada 6 orang," ujar Andi.
Tim yang terlibat melakukan rapid test terhadap klaster Gowa, lanjut Andi, bagi mereka yang belum mengantongi hasil apapun mesti melakukan rapid test berikutnya.
"Selain itu, bagi yang negatif, perlu dilakukan pengulangan rapid test minimal 7 hari berikutnya setelah rapid test pertama. Bagi yang positif, perlu melakukan isolasi mandiri," tegas Andi.
Per hari ini, tercatat ada 108 PDP sedang menunggu antrean pemeriksaan swab, di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) di Surabaya, Jawa Timur. Empat hari ini terakhir ini juga, Kaltim belum mendapatkan hasil apapun. Baik yang terkonfirmasi negatif, maupun positif Covid-19.
"Belum ada hasil, karena BBLK kehabisan reagen untuk ekstaksi sampel swab. Kemarin, sudah datang dipesan dari luar, dan mulai lagi melakukan pemeriksaan. Dari Kaltim meminta, swab yang diperiksa adalah swab yang sudah lama dikirim agar menjadi prioritas," tandasnya.
Baca juga:
Jumlah Peziarah Dibatasi Terkait Pandemi Covid-19 di Jakarta
Tiga Pekan Dirawat, Nenek 106 Tahun di Inggris Sembuh dari Covid-19
Apa Yang Terjadi Jika Kebijakan Social Distancing Diakhiri Lebih Cepat?
Kadin: Ketersediaan Pasokan Listrik Krusial untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Rencana Rilis Tes Antibodi Covid-19, Harta Miliuner Italia Bertambah Rp7,2 Triliun
Gugus Tugas Salurkan Donasi Rp200 M untuk Tenaga Medis & Warga Terdampak Covid-19