Ridwan Kamil Sebut Mayoritas Desa Rawan Terdampak Bencana Ada di Kabupaten Bogor
Dia meminta BPBD mengawasi 19 desa tersebut sekaligus mengingatkan warga yang kediamannya di kawasan bantaran sungai dan perbukitan selalu waspada di musim hujan ekstrem yang diprediksi berlangsung sampai Januari 2022.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan ada 19 desa masuk kategori risiko tinggi bencana alam, 3.500 desa masuk kategori risiko sedang. Mayoritas desa rawan bencana hidrologi ada di wilayah Jabar selatan khususnya Kabupaten Bogor.
"Mayoritas ada di Jabar selatan yaitu Kabupaten Bogor maka kita perlu atensi yang lebih maksimal," ujar Ridwan Kamil, Selasa (23/11).
-
Kapan mitigasi bencana diperlukan? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya.
-
Dimana mitigasi bencana bisa diterapkan? Dengan mengintegrasikan aspek mitigasi dalam perencanaan dan pengembangan wilayah, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Mitigasi bencana memainkan peran penting dalam melindungi kehidupan manusia, harta benda, dan lingkungan dari dampak merugikan bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
-
Apa tujuan utama dari mitigasi bencana? Tujuan mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam atau bencana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.
-
Bagaimana sabut kelapa bisa membantu mengurangi risiko bencana alam? Coco net adalah olahan dari sabut kelapa yang bentuknya menyerupai jarring-jaring. Coco net ini biasanya digunakan untuk mencegah terjadinya longsor di daerah yang banyak memiliki tebing-tebing atau undak-undakan.
-
Gimana cara mitigasi bencana melindungi investasi dan sumber daya manusia? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
Dia meminta BPBD mengawasi 19 desa tersebut sekaligus mengingatkan warga yang kediamannya di kawasan bantaran sungai dan perbukitan selalu waspada di musim hujan ekstrem yang diprediksi berlangsung sampai Januari 2022.
Dalam upaya antisipasi, Ridwan Kamil menekankan petugas BPBD melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengujian peringatan dini, penyiapan pasokan kebutuhan dasar (logistik), penyuluhan pelatihan tanggap darurat, penyiapan lokasi, akurasi sistem data digital, dan penyiapan sarana.
Sejumlah peralatan baru bahkan sudah disiapkan di sejumlah titik rawan bencana. Kodam III/Siliwangi pun berkolaborasi menyiapkan dapur umum sekaligus memanfaatkan alat pengubah air kotor menjadi air siap minum.
Berdasarkan catatannya, setiap tahun tercatat 1.500 sampai 2.000 laporan kebencanaan terjadi khususnya banjir di wilayah utara dan longsor di selatan. Bahkan sejak Oktober hingga sekarang sudah terjadi 500 bencana banjir dan longsor.
"Itulah kenapa dari Oktober kita sudah tetapkan siaga 1 karena sudah lebih dari 500 bencana, kalau dari Januari sudah lebih dari 1.000. Semoga jumlahnya makin sedikit sehingga kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik," tutupnya.
Baca juga:
BPBD Sebut 19 Desa di Jabar masuk Kategori Risiko Tinggi Bencana
Ridwan Kamil Kumpulkan Bupati dan Wali Kota di Jabar Bahas Penanganan Bencana
Hujan Deras Picu Tanah Longsor di Lebak, Satu Rumah Ambruk
Ridwan Kamil: 500-an Bencana Terjadi di Jabar Sepanjang Oktober 2021
3 Kabupaten di Aceh Dilanda Tanah Longsor, Akses Jalan Lumpuh Total
Tanah Longsor di Gayo Lues Aceh, 2 Warga Tertimbun