Indonesia akan jadi tuan rumah pertemuan ulama Afghanistan-Pakistan
Wapres JK meyakini semua orang memiliki niat dan tujuan untuk perdamaian. Begitu juga konflik yang terjadi di Afghanistan. Harus bermuara pada perdamaian dan saling menjaga martabat dan kehormatan masing-masing.
Indonesia akan menggelar pertemuan trilateral dengan Pakistan dan Afghanistan. Agendanya membahas solusi perdamaian di Afghanistan yang selama ini berkonflik. Pertemuan ini akan dihadiri para ulama dari ketiga negara.
Membahas rencana pertemuan ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla mendatangi Gedung MUI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/3). JK didampingi Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. Pertemuan bersama pengurus MUI itu berlangsung tertutup selama lebih dari satu jam.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
"Membahas persiapan pertemuan ulama Afghanistan-Pakistan yang direncanakan bulan ini. Pertemuan diharapkan menghasilkan kesepakatan atau fatwa bersama dalam menghadapi (konflik), mendamaikan Afghanistan. Itu sangat penting karena di Afghanistan seperti di Indonesia juga, suara alim ulama itu sangat penting," jelas Wapres JK.
Pertemuan trilateral ini rencananya akan dihadiri masing-masing 15 ulama dari Pakistan, Afghanistan, dan Indonesia. Jakarta dipilih sebagai tuan rumah pertemuan. JK mengatakan pertemuan ini merupakan salah satu hasil kunjungannya ke Afghanistan. Jadwal pertemuan belum ditetapkan. Masih menunggu hasil negosiasi dengan Pakistan.
"Itu kesepakatan yang kita capai dalam pertemuan di Afghanistan bahwa perlu ada payung dari sisi agama, pandangan ulama tentang perdamaian ini. Itu yang kita sepakati," jelasnya.
Dia berharap pertemuan ini menjadi awal sebelum ada pertemuan perdamaian yang lebih teknis. Afghanistan selama ini berkonflik karena sebagian wilayahnya dikuasai kelompok ekstrimis Taliban. Namun dalam pertemuan nanti tak akan ada perwakilan Taliban. Semua delegasi merupakan para ulama yang tidak berafiliasi pada faksi-faksi tertentu.
"Ini ulama. Jadi ulama itu tidak terikut faksi-faksi. Tapi pandangannya hampir sama semua. Tidak ada ulama yang menginginkan perang berkelanjutan antara umat. Kalau perang lawan Amerika, semua setuju. Kalau perang lawan Rusia, semua setuju. Tapi perang antara umat Islam sendiri inilah yang harus kita selesaikan," paparnya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia ini meyakini semua orang memiliki niat dan tujuan untuk perdamaian. Begitu juga konflik yang terjadi di Afghanistan. Harus bermuara pada perdamaian dan saling menjaga martabat dan kehormatan masing-masing.
"Namanya dignity of all, kehormatan, martabat harus menjaga martabat semuanya. Pertemuan di Afghanistan minggu lalu, pemerintah Afghanistan setuju dengan tujuh pasal yang diberikan, siap berdialog, menjaga perdamaian, siap menerima Taliban masuk dalam suatu perjuangan politik, tapi bukan senjata lagi. Sama seperti yang kita lakukan di Aceh," paparnya.
Setelah pertemuan ulama trilateral ini terwujud, JK juga berharap Indonesia bisa menjadi tuan rumah pertemuan ulama dari seluruh dunia. "Nanti berikutnya diupayakan hasilnya ada pertemuan ulama internasional," kata dia.
Baca juga:
Wapres Jusuf Kalla dan Menlu Retno silaturahmi ke kantor MUI
Wapres Jusuf Kalla bakal terima penghargaan bidang sosial dari UNS
Di Afghanistan, JK contohkan peran ulama dalam perdamaian Indonesia
Ini penjelasan Mahfud MD soal JK tak bisa jadi cawapres lagi
Wapres JK tegaskan komitmen Indonesia untuk perdamaian Afghanistan