Indonesia berusaha bebaskan 10 WNI disandera Abu Sayyaf tanpa mahar
Ryamizard minta warga Indonesia berdoa supaya upaya pembebasan berjalan lancar.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu mengatakan, Indonesia tidak akan mengeluarkan uang sepeser pun dalam upaya pembebasan sepuluh warga negara disandera kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah, kata dia, saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah Filipina, usai pertempuran terjadi antara militer setempat dan kelompok itu kemarin.
"Terpenting negara (Indonesia) tidak boleh bayar tebusan. Kalau bayar tebusan, kita berada di bawah ancaman atau ditekan," kata Ryamizard usai menghadiri Penataran Kader Organisasi (Takorna)XIV FKPPI di Secapa AD, Kota Bandung, Senin (11/4).
Ryamizard memastikan, sepuluh WNI disandera kelompok Abu Sayyaf dalam kondisi selamat. Saat pertempuran terjadi kemarin, sepuluh WNI itu sudah dipindahkan terlebih dulu. Baku tembak itu menelan korban 18 tentara Filipina tewas, dan lima militan meregang nyawa.
Soal desakan pengerahan TNI buat menggelar operasi militer, Ryamizard menganggap hal itu mustahil dilakukan. Penyebabnya lantaran konstitusi Filipina tidak memperkenankan hal itu. Dia memilih menggunakan diplomasi dan negosiasi.
"Doakan biar berhasil. Tapi kalau bisa, enggak usah lah operasi militer, pasti ada korban," tutup Ryamizard.