Indonesia sekarang dijadikan basis kejahatan mafia besar
Posisi Indonesia di mata pelaku kejahatan online saat ini sudah menjadi basis operasi.
Tertangkapnya beberapa Warga Negara Asing (WNA) pelaku penipuan berbasis online, menunjukkan kalau Indonesia merupakan basis kejahatan. Hal ini dikatakan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Krishna Murti.
Krishna mengatakan, posisi Indonesia di mata pelaku kejahatan online saat ini sudah menjadi basis operasi.
"Ini merupakan peringatan bagi kita, karena Indonesia bukan lagi sebagai korban. Saat ini Indonesia malah dijadikan basis kejahatan mafia besar," ujar Krishna di Polda Metro Jaya, Jumat (21/8).
Para WNA pelaku kejahatan online, kata Krishna, sudah menjadikan Indonesia sebagai markas operasi. Ini merupakan salah satu cara agar aksi mereka tak mudah terendus oleh kepolisian Taiwan.
Lebih lanjut Krishna mengatakan, jaringan Yakuza ini bukan hanya melibatkan orang Taiwan dan Jepang sebagai basis organisasi mafia terbesar di Asia, tetapi juga warga negara Indonesia.
"Beberapa warga negara Indonesia terlibat juga dalam jaringan penipuan ini. Jadi jaringan Yakuza ini memang sudah menjalar ke mana-mana," ujarnya.
Di tempat yang sama Deputy Commander Anti-Terrorist Crime Departemen, Taiwan Policy Chen Jui Chin mengatakan pengungkapan kasus mafia penipuan ini harus terus dilakukan. Chen berharap Indonesia bisa terus bekerja sama dengan Taiwan untuk mengungkap kasus ini.
"Kerjasama kali ini dengan Indonesia membuahkan hasil yang luar biasa. 96 orang pelaku penipuan berhasil diamankan. Sebelumnya, polisi Taiwan sendiri sudah melakukan penangkapan terhadap tujuh orang otak pelaku penipuan ini," ucapnya.