Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia
Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia
Cegah Dampak Konflik Timur Tengah, Pengamat: Masyarakat Indonesia Jangan Terbelah
Konflik geopolitik di Timur Tengah sejauh ini tidak berpengaruh pada stabilitas keamanan di Indonesia.
Namun, hal itu mesti terus diwaspadai, karena perang selalu berdampak ke seluruh dunia.
“Yang perlu diwaspadai adalah masyarakat Indonesia jangan sampai terbelah karena pro Iran atau pro Israel,” kata Guru Besar Hukum Internasional di Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, Kamis (25/4).
Pernyataan itu Hikmahanto sampaikan agar konflik di Timur Tengah tidak mengganggu keamanan di Indonesia.
Hikmahanto mengatakan, sulit menjawab bagaimana menjaga agar konflik geopolitik di Timur Tengah tidak mempengaruhi kondisi keamanan di Indonesia.
“Soalnya perang di Timur Tengah dampaknya ke seluruh dunia. Agar tidak berpengaruh ke Indonesia, berarti tidak berpengaruh ke dunia. Satu-satunya cara ya perang harus diakhiri,” ujar Hikmahanto.
Menurut dia, saat ini sudah ada pengaruh konflik di Timur Tengah tetapi ke sektor ekonomi. Sebab perang membuat adanya pelambatan ekonomi dunia.
Sedangkan ekonomi Indonesia sangat terkoneksi dengan ekonomi dunia.
“Kebijakan ekonomi yang berorientasi dalam negeri. Melepas ketergantungan terhadap luar negeri,” tutup Hikmahanto.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia dan China memiliki pandangan serta komitmen yang sama terkait pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah serta upaya konkret dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.
Retno menyoroti bahwa kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Indonesia saat ini berlangsung di tengah kekhawatiran bersama terkait situasi yang berkembang di Timur Tengah menyusul permusuhan terbaru antara Iran dan Israel.
“Kita memiliki pandangan yang sama mengenai pentingnya semua pihak menahan diri dan pentingnya untuk melakukan de-eskalasi,” ucap Retno.
Menlu RI menyebut bahwa dalam dialog bilateral dengan Menlu Wang Yi, ia telah menjelaskan upaya diplomatik yang ditempuh Indonesia sejauh ini untuk meredakan eskalasi di Timur Tengah.
Retno meyakini bahwa China akan memanfaatkan pengaruh yang dimilikinya untuk mencegah konflik di kawasan tersebut semakin meluas.
Indonesia dan China, menurut dia, juga memiliki kesamaan pandangan mengenai pentingnya menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza dengan gencatan senjata.
Kedua pihak pun sepakat bahwa konflik Israel-Palestina harus diselesaikan secara adil melalui solusi dua negara, dan Palestina harus diterima sebagai anggota penuh PBB.
“Stabilitas Timur Tengah tidak akan terwujud tanpa penyelesaian isu Palestina,” kata Retno menegaskan.