Begini Sikap Jokowi Usai Iran Serang Israel Pakai Rudal Balistik
Respons Presiden Jokowi usai Iran melakukan serangan ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.
Respons Presiden Jokowi usai Iran melakukan serangan ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.
Begini Sikap Jokowi Usai Iran Serang Israel Pakai Rudal Balistik
Begini Sikap Jokowi Usai Iran Serang Israel Pakai Rudal Balistik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait konflik Iran dan Israel.
Airlangga menyebut, Jokowi meminta negara-negara yang terlibat pertikaian untuk menahan diri guna menghindari peningkatan konflik lebih lanjut.
"Bapak Presiden minta untuk mengendalikan diri, terutama negara-negara yang bertikai di Timur Tengah," ujar Airlangga dalam acara Halal Bihalal Media di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (16/4).
Jokowi menilai, saat ini kondisi perekonomian dunia masih dalam kondisi yang baik setelah terdampak konflik Rusia dan Ukraina. Terbaru konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
"Dan kita belum selesai dari global shock, perang Ukraine masih ada, Israel Gaza masih ada. Kemudian di Laut Merah," ujar Airlangga.
Pemerintah RI terus mencari solusi untuk mencegah dampak buruk konflik Iran dan Israel terhadap perekonomian Indonesia.
Airlangga berharap konflik antara Iran dan Israel dapat segera diredam agar tidak menggangu perekonomian dunia maupun Indonesia.
"Kami berharap terjadi eskalasi. Namun sebagai kantor yang bertanggung jawab di bidang perekonomian kita harus mempersiapkan terhadap berbagai shock," tegas Airlangga.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji memprediksi anggaran subsidi dan kompensasi bahan bakar minyak (BBM) akan naik menjadi Rp 249,86 triliun dari asumsi APBN 2024 sekitar Rp160,91 triliun.
Proyeksi kenaikan subsidi BBM ini seiring meningkatnya harga minyak mentah akibat konflik Iran dan Israel.
Asumsi kenaikan anggaran subsidi dan kompensasi BBM ini mempertimbangkan pada harga jual minyak mentah di Indonesia (Indonesian Crude Oil Price/ICP) USD 100 per barel dan asumsi kurs Rp15.900 per USD.
Bahkan, anggaran subsidi dan kompensasi BBM bisa membengkak menjadi Rp 287,24 triliun dari asumsi APBN 2024 sekitar Rp160,91 triliun.
merdeka.com
Proyeksi kenaikan anggaran subsidi dan kompensasi BBM ini mempertimbangkan pada harga jual minyak mentah di Indonesia (Indonesian Crude Oil Price/ICP) USD 110 per barel dan asumsi kurs Rp15.900 per USD.