Ingin loloskan Kahiyang di tes CPNS, Menteri Yuddy dilarang Jokowi
Yuddy mengatakan, kalau putri Presiden Jokowi masih ingin jadi PNS, bisa ikut tes tahun-tahun berikutnya.
Beberapa waktu lalu ramai diberitakan putri semata wayang Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu tak lolos tes CPNS di Solo, Jawa Tengah. Padahal, secara rata-rata nilai Kahiyang dinyatakan bagus, cuma untuk satu materi tes nilainya tidak memenuhi batas minimal.
Sebagai penyelenggara tes CPNS, Menteri Yuddy Chrisnandi sempat ingin meloloskan putri Jokowi tersebut dengan cara misalnya memindahkan lokasi peruntukan PNS. Namun oleh Presiden Jokowi niat itu langsung dilarang.
"Bukan menawarkan, saya sudah siapkan formulasinya. Tapi ini kan jadi polemik. Bagi saya enggak masalah. Tapi kalau kemudian yang diserang presiden, kan presiden yang jelek nama baiknya. Presiden bilang enggak usah Mas, kan beliau panggil saya Mas. Kalau anaknya enggak lulus ya sudah biarkan enggak lulus," kata Yuddy menirukan Presiden Jokowi.
Hal tersebut Yuddy katakan kepada merdeka.com saat wawancara khusus dalam perjalanan dari Bandung ke Jakarta, Kamis (12/2) kemarin.
Yuddy mengatakan, kalau putri Presiden Jokowi masih ingin jadi PNS, bisa ikut tes tahun-tahun berikutnya.
"Anda bayangkan saja kamu jadi presiden. Jangankan jadi presiden, saya jadi menteri, anak saya datang, ayah pengen masuk SMP 1, favorit, banyak temen, deket rumah. Saya menteri, apa yang saya lakukan, saya mungkin usahakan, baik dengan cara yang halus, cara yang gimana untuk bisa masuk."
"Sama bagaimana perasaan Anda, di mana punya kewenangan besar. Presiden adalah pemimpin negara tertinggi membawahi 6 juta aparatur negara. Kalau presiden enggak tanda tangan enggak bisa. Orang paling kuasa. Anaknya mau masuk PNS, ratusan ribu yang daftar masa enggak diterima? Tapi presiden tidak melakukan itu ketika putrinya angkanya kurang sedikit saja, 15 poin. Padahal itu bisa dibantu," imbuh Yuddy.
Menurut Yuddy, bisa saja Kahiyang diloloskan sebagai PNS, misalnya dipindahkan peruntukannya tidak di Solo, melainkan di Nganjuk, Jawa Timur, atau Pandeglang, Jawa Barat misalnya. Karena kalau disaingkan dengan daerah-daerah tersebut, nilai Kahiyang pasti leih tinggi dan bisa lolos.
"Tapi Pak Jokowi kan orangnya jujur, sederhana, sesuai dengan konstitusi. Saya bisa lakukan itu tapi sebagai pembantunya saya takut salah, takut ada polemik. Ketika formulasi bisa luluskan Kahiyang, bisa saja tinggal saya jalankan saya lapor presiden. Tapi kata presiden enggak usah," ungkap Yuddy.
"Kalau masih mau ke situ ya ikut tes lagi, tapi tidak sekarang. Jangan sampai ada pihak-pihak yang dirugikan. Biarkan anak petani, atau bupati sama punya hak, laksanakan sesuai ketentuan. Karena presiden ngasih keteladanan. Begitu saya instruksikan, jangan coba-coba main-main, otak atik hasil tes CPNS," kata Yuddy.
Dia berjanji, begitu ada indikasi-indikasi kecurangan dalam tes CPNS, akan segera ditindak. "Begitu ada yang merasa digeser-geser lapor, kita periksa," janji Yuddy.
Yuddy mengaku tidak akan tergiur dengan iming-iming duit berapa pun yang akan diberikan, untuk membuka kemungkinan-kemungkinan kecurangan dalam tes CPNS. "Saya tidak akan mengorbankan karier politik demi duit segitu. Jangankan miliaran, satu triliun pun saya enggak mau. Ini era revolusi mental," tegas Yuddy
Yuddy pun memastikan, di bawah kepemimpinannya, tidak ada tes-tes CPNS yang curang. "Pasti. Kamu kasih tau di mana ada kecurangan, kita batalin, kita investigasi. Kalau ada, langsung kita batalin," pungkasnya.
Baca juga:
Wali Kota Solo bantah didesak loloskan Kahiyang di tes CPNS
Cerita Kahiyang, putri Presiden Joko Widodo saat tes CPNS
KemenPAN: Jika anak Jokowi lolos tes CPNS berarti ada kecurangan
Tak lolos CPNS, putri Jokowi dikalahkan oleh 3 pesaingnya
Hanya dapat skor 300, putri Jokowi tak lolos CPNS
Putri Jokowi dipastikan tak lolos seleksi CPNS di Solo
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa saja anak buah Jokowi yang minta anggaran? Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga pemerintah ramai-ramai meminta tambahan anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Permintaan itu disampaikan dalam rapat kerja kementerian dan lembaga dengan DPR. Mereka yang meminta tambahan anggaran di antaranya Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
-
Siapa saja yang hadir di acara Biyan bersama Annisa Yudhoyono? Annisa dan Aira berfoto bersama Dian Sastrowardoyo, yang kebetulan juga membawa putranya, Ishana.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.