Ingin nyoblos tengah malam, puluhan orang di Abepura bakar TPS
sekelompok warga ingin mencoblos pukul 01.00 WIT. Tidak diperbolehkan, puluhan orang tersebut bakar TPS karena kesal.
Sekelompok massa yang diperkirakan berjumlah puluhan orang itu membakar satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) 05 di Kotaraja, Abepura, Jayapura, Papua sejak Kamis subuh.
Ketua RW setempat, Ernes Itaar kepada pers di Jayapura, Kamis, mengatakan pemicu pembakaran bermula ketika Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hendak menutup TPS tersebut karena sudah pukul 01.00 WIT.
"Petugas KPPS sudah mau tutup TPS karena sudah pukul 01.00 karena sudah lewat waktu yang ditentukan oleh KPU dan Bawaslu," ujar Ernes, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis, (10/4).
Semenjak hendak di tutup, kata dia, sekelompok massa yang diperkirakan berjumlah puluhan orang itu datang dan memaksa petugas KPPS untuk mencoblos namun petugas KPPS tak mengizinkan." Sempat terjadi adu mulut saat itu dengan petugas TPS tapi tidak diizinkan akhirnya massa pulang dengan dendam," ujar Ernes.
Sekitar pukul 03.00 WIT, puluhan orang itu kembali lalu membakar dan merusak TPS 05. Mereka juga membakar satu rumah yang dijadikan TPS, satu buah motor bebek serta puluhan kursi plastik dan dua meja dirusak.
Menurut keterangan pemilik rumah, Alfrida Ita ar Bal Riana malam itu dia sedang keluar rumah hanya anaknya yang berada di dalam rumah. Sebelum puluhan orang itu membakar rumah, kata dia, mereka memukul anaknya, Ronaldo Bal Riana hingga babak belur.
"Malam itu saya ada keluar rumah hanya anak saya yang di rumah dan ketika massa datang anak saya telepon beritahu," ujar Ernes. Setelah ditelepon, dia bergegas kembali ke rumah dan melihat rumahnya sudah terbakar, anaknya babak belur kena pukul.
Kapolres Kota Jayapura, AKB Alfred Papare mengata`kan pihaknya sudah mengamankan 9 orang di dalamnya termasuk pelaku. Aparat kepolisian juga sudah melaporkan kejadian itu ke Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano.
"Kepolisian akan tetap memproses kasus ini," ujar Alfred. pihaknya menduga puluhan orang itu di mobilisasi untuk berbuat onar.