Ingin punya ponsel canggih, Slamet justru tekor jutaan rupiah
"Dia (pelaku) berhenti menelepon dan saya saat tersadar saldo ATM saya telah terkuras habis," kata Slamet.
Berniat ingin membeli sebuah telepon genggam canggih dengan harga murah, Slamet Riyadi, warga Bulusari RT 03/RW VII Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ini justru merugi hingga jutaan rupiah. Pasalnya, dia tertipu janji manis pedagang handphone tersebut.
Peristiwa yang menimpa pemuda berusia 24 tahun itu berawal saat dia berhasrat ingin memiliki ponsel canggih namun yang harganya terjangkau. Saat itu, sekitar tanggal 16 Oktober kemarin dia kebetulan melihat iklan penjualan ponsel murah di sebuah situs online.
Melihat harganya murah tapi kualitasnya bagus, Slamet lalu bergegas menghubungi nomor telepon si pedagangnya. "Saat saya telepon, pedagangnya ngaku namanya Agus Riyadi. Suaranya mantap dan meyakinkan saya bila barang yang dia jual bagus," katanya, Jumat (17/10).
Setelah itu, dia mengobrol cukup lama dan sepakat akan membeli handphone canggih itu seharga Rp 1,8 juta. Harga itu, telah disepakati oleh kedua belah pihak. "Tapi waktu mau ditransfer dia bilang suruh SMS dulu," ujarnya.
Namun entah kenapa, saat berada di dalam bilik mesin ATM Jalan Pandanaran Semarang, korban menuruti perintah terlapor dengan memberitahu bahwa dirinya sudah berada di ATM. Di depan mesin ATM itulah, dia ditelepon kembali oleh pelaku.
"Kemudian secara tidak sadar saya terus ngobrol terus sama dia. Setelah itu, dia (pelaku) berhenti menelepon dan saya saat tersadar saldo ATM saya telah terkuras habis," keluhnya.
Menyadari telah ditipu oleh pelaku, dia lalu memutuskan mengadukan kasus tersebut ke petugas Mapolrestabes Semarang. Korban mengaku, kini merugi Rp 9,5 juta akibat kasus tersebut. Untuk sementara ini, kasus itu sedang diselidiki polisi untuk mengusut motif pelaku yang menipu korban.