Ingin temui Jokowi, 2 pria pamer peninggalan anak Prabu Siliwangi
Mereka mengaku barang-barang itu didapat dari seorang pekerja proyek. Berkeras ingin dijadikan benda cagar budaya.
Dua lelaki asal Cimahi, Jawa Barat, Dadang Suhaya (45) dan Benni Jaelani (49), menggelar sejumlah benda antik di Jalan Cilamaya, Kota Bandung, Senin (28/12). Mereka mengklaim barang-barang itu sebagai peninggalan dari Pangeran Walangsungsang, putra sulung Prabu Siliwangi.
Dadang mempunyai 13 barang diklaim milik Walangsungsang. Yakni sebuah kujang, sebuah benda mirip Alquran, miniatur masjid, kursi singgasana, meja bergambar sembilan wali, tongkat kepala naga, dua keris, dua golok, dan dua batu persegi panjang. Mereka menggelarnya di samping Gedung Sate, atau kantor Pemprov Jabar.
"Ini adalah benda diduga milik Pangeran Walangsungsang, putra sulung dari Prabu Siliwangi," kata Dadang saat ditemui di Jalan Cilamaya, Kota Bandung.
Dadang lantas bercerita, pada Maret 2014 lalu, dia bertemu dengan seseorang bernama Aditya Yayan Kurnia. Dia mengatakan Aditya pekerja proyek di Jatinangor. Saat itu mobil Aditya mogok. Dadang yang menolong lantas diberi benda berlafaz Arab, serta sebilah keris dari batu.
"Saya tiba-tiba diberikan dan disuruh mencari tahu kebenaran menyangkut benda tersebut oleh Aditya," ujar Dadang.
Menurut Dadang, Aditya mengaku mendapatkan barang itu saat mengerjakan proyek. Dia menemukannya dalam galian tanah di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
Alasan Aditya memberikan sejumlah benda itu lantaran sang sopir pernah sakit usai mengangkut benda itu. "Sehingga Aditya memberikan barang kepada saya untuk dicari tahu," ucap Dadang.
Lelaki saban hari bekerja sebagai satpam itu mendapatkan barang secara bertahap, dan berusaha mencari siapa pemilik aslinya. Salah satu upaya dilakukan adalah dengan mendaftarkannya ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
"Akhirnya benda yang didaftarkan itu lolos verifikasi dengan nomor 20150508727," lanjut Dadang sembari memperlihatkan nomor register itu. Menurut dia, nomor itu merupakan rekomendasi supaya benda itu bisa dijadikan cagar budaya.
Dadang juga meminta Museum Sribaduga melakukan pengkajian ihwal kebenaran benda antik itu. "Di sana menyebut tim ahli dari arkeolog masih harus meneliti," imbuh Dadang.
Warisan Prabu Siliwangi ©2015 merdeka.com/andrian salam wiyono
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
Meski demikian, Dadang mengaku birokrasi supaya benda itu menjadi cagar budaya begitu sulit. "Saya sudah mendatangi Disparbud Jabar, juga belum ada jawaban," tambah Dadang. "Tapi saya punya dorongan kuat saja untuk maju. Karena benda ini sarat sekali akan budaya," ujar Dadang.
Benda berbahan dasar batu muqodas itu selama ini dirawat di kediamannya, di kawasan Kampung Cibodas, Kecamatan Cimahi Selatan.
Di sisi lain, Dadang juga ternyata berharap bisa bertemu Presiden Joko Widodo. Dia ingin benda peninggalan diduga dari Pangeran Walangsungsang itu ingin menyerahkannya langsung, kepada presiden supaya bisa dijadikan benda cagar budaya.
"Saya datang ke sini agar Gubernur bisa fasilitasi. Karena ini amanat undang-undang benda bersejarah agar bisa dijadikan cagar budaya," tutup Dadang.